Scroll untuk baca artikel
AgamaRelationship

5 Ciri Pernikahan yang Tidak Diridhoi Allah

×

5 Ciri Pernikahan yang Tidak Diridhoi Allah

Sebarkan artikel ini
5 Ciri Pernikahan yang Tidak Diridhoi Allah

Pernikahan adalah ibadah yang sakral dan penuh keberkahan. Namun, tidak semua pernikahan secara otomatis mendapatkan ridho Allah. Banyak pasangan yang mungkin tanpa sadar menjalani kehidupan rumah tangga yang tidak sesuai dengan syariat Islam. Ridho Allah adalah kunci keberkahan dan ketentraman dalam pernikahan. Tanpa ridho-Nya, hubungan suami istri dapat dipenuhi konflik, kebahagiaan yang semu, dan ujian yang tidak berkesudahan.

Ciri-Ciri Pernikahan yang Tidak Diridhoi Allah

1. Tidak Diawali dengan Niat yang Ikhlas

Segala sesuatu dalam Islam dimulai dengan niat, termasuk pernikahan. Jika niat menikah hanya untuk harta, kedudukan, atau bahkan sekadar menghindari tekanan sosial, pernikahan tersebut bisa kehilangan makna spiritualnya. Rasulullah SAW bersabda:

“Sesungguhnya segala amal itu tergantung pada niatnya, dan setiap orang akan mendapatkan sesuai dengan apa yang ia niatkan.” (HR. Bukhari dan Muslim)

Niat yang tidak ikhlas akan membawa pengaruh negatif pada hubungan suami istri. Bukannya mendekatkan diri kepada Allah, pernikahan malah menjadi ajang pemuasan duniawi semata.

2. Mengabaikan Tata Cara Pernikahan yang Sesuai Syariat

Pernikahan yang tidak mengikuti tuntunan syariat cenderung kehilangan keberkahan. Contohnya:

  • Mengadakan pesta yang berlebihan hingga melibatkan kemaksiatan, seperti musik yang tidak pantas atau campur baur antara pria dan wanita yang bukan mahram.
  • Tidak adanya wali yang sah bagi mempelai wanita, padahal ini adalah salah satu syarat sah pernikahan.
  • Mahar yang terlalu tinggi hingga memberatkan pihak laki-laki, bertentangan dengan anjuran Rasulullah untuk mempermudah mahar.

3. Tidak Menjalankan Kewajiban Suami dan Istri

Dalam pernikahan, suami dan istri memiliki hak dan kewajiban masing-masing. Suami adalah pemimpin dalam rumah tangga, sementara istri adalah pendamping yang mendukung dan menjaga kehormatan keluarga. Jika salah satu atau keduanya tidak menjalankan peran ini, maka rumah tangga bisa kehilangan arah.

Misalnya:

  • Suami tidak menafkahi istri dan anak-anaknya, baik secara materi maupun spiritual.
  • Istri tidak taat kepada suami dalam hal yang ma’ruf dan lebih mementingkan urusan duniawi.
  • Keduanya tidak saling mengingatkan dalam kebaikan dan kesabaran.

4. Kehidupan Rumah Tangga Dipenuhi Kemaksiatan

Pernikahan yang tidak diridhoi Allah sering kali diwarnai oleh kemaksiatan, baik secara langsung maupun tidak langsung. Beberapa contohnya meliputi:

  • Tidak menjaga shalat lima waktu dan ibadah wajib lainnya.
  • Mengonsumsi makanan atau minuman haram, seperti riba atau hasil dari pekerjaan yang tidak halal.
  • Tidak menjaga aurat di depan orang lain.

Kemaksiatan dalam rumah tangga tidak hanya mengundang murka Allah, tetapi juga dapat memengaruhi hubungan emosional antara suami, istri, dan anak-anak.

5. Kurangnya Komunikasi yang Baik dan Rasa Syukur

Komunikasi adalah fondasi penting dalam pernikahan. Namun, jika komunikasi dipenuhi amarah, kebohongan, atau bahkan saling mendiamkan, maka itu bisa menjadi tanda hubungan yang tidak sehat. Selain itu, kurangnya rasa syukur terhadap pasangan juga menjadi penyebab retaknya rumah tangga.

Allah berfirman dalam Al-Qur’an:

“Sesungguhnya jika kamu bersyukur, niscaya Aku akan menambah (nikmat) kepadamu…” (QS. Ibrahim: 7)

Rasa syukur adalah kunci untuk menjaga keharmonisan rumah tangga dan mendapatkan ridho Allah.

Solusi untuk Mencapai Pernikahan yang Diridhoi Allah

1. Perbaiki Niat dari Awal

Pastikan niat menikah adalah untuk beribadah kepada Allah dan mengikuti sunnah Rasulullah. Dengan niat yang ikhlas, pasangan akan lebih mudah menghadapi segala ujian dalam pernikahan.

2. Ikuti Tuntunan Syariat dalam Pernikahan

Pelajari dan pahami hukum-hukum pernikahan dalam Islam. Pastikan semua proses, mulai dari akad hingga kehidupan setelah menikah, sesuai dengan ajaran Islam.

3. Jaga Ibadah dan Hindari Kemaksiatan

Pasangan suami istri harus saling mengingatkan untuk menjaga shalat, puasa, dan ibadah lainnya. Hindari segala bentuk kemaksiatan yang dapat mengurangi keberkahan dalam rumah tangga.

4. Bangun Komunikasi yang Sehat

Luangkan waktu untuk berbicara dari hati ke hati dengan pasangan. Saling memahami kebutuhan dan perasaan satu sama lain akan membantu menciptakan hubungan yang harmonis.

5. Bersyukur dan Bersabar

Jangan lupa untuk selalu bersyukur atas kehadiran pasangan dan keluarga. Ingatlah bahwa setiap ujian dalam pernikahan adalah bagian dari rencana Allah untuk mendewasakan kita.

Kesimpulan: Pernikahan yang Berkah, Hidup yang Indah

Pernikahan yang diridhoi Allah adalah pernikahan yang dijalani dengan niat yang ikhlas, mengikuti syariat, dan dipenuhi dengan ibadah. Jika ada tanda-tanda bahwa rumah tangga kita belum sesuai dengan tuntunan Islam, segera perbaiki. Ingatlah bahwa ridho Allah adalah sumber dari segala keberkahan.

Jadi, yuk, jadikan pernikahan kita sebagai jalan untuk mendekatkan diri kepada Allah. Dengan begitu, bukan hanya rumah tangga yang harmonis, tetapi juga akhirat yang insya Allah bahagia. Wallahu a’lam bishawab.