Scroll untuk baca artikel
BeritaKeuangan

Menkop Budi Arie Pastikan Koperasi Susu Jadi Pemasok Utama Program Makan Bergizi 2025

×

Menkop Budi Arie Pastikan Koperasi Susu Jadi Pemasok Utama Program Makan Bergizi 2025

Sebarkan artikel ini
Budi Arie Pastikan Koperasi Susu Jadi Pemasok Utama
#image_title

Jakarta, 18 November 2024 – Menteri Koperasi dan UKM (Menkop) Budi Arie Setiadi menegaskan bahwa produksi peternak dan koperasi susu lokal akan diprioritaskan sebagai pemasok dalam program makan bergizi gratis (MBG) yang dijadwalkan dimulai pada Januari 2025. Program ini diharapkan dapat menjangkau 15 juta penerima manfaat, dengan kebutuhan susu yang sangat besar.

“Program makan bergizi gratis di tahap awal 2025 ini menyasar 15 juta penerima manfaat. Kalau 15 juta itu rata-rata 200 ml susu, artinya sehari perlu 3 juta liter susu. Nah, gabungan koperasi seluruh Indonesia (GKSI), kemarin saya sudah cek, mereka per hari 1,3 juta liter susu. Artinya kan kurang dari setengah, kurang dari 50%,” jelas Budi Arie di Kantor Kementerian Koperasi, Jakarta Selatan, Senin (18/11).

Iklan

Meski demikian, Budi Arie menegaskan kepada Gabungan Koperasi Susu Indonesia (GKSI) agar tidak khawatir mengenai penyerapan produksi susu. “Artinya nggak usah khawatir, saya sudah bilang sama teman-teman GKSI, nggak usah khawatir susu kalian tidak terbeli atau terserap. Karena pasti akan diutamakan,” tambahnya.

Baca Juga:  Eks Menteri Komdigi Budi Arie Setiadi Diperiksa Polisi Terkait Kasus Judi Online

Impor Sapi Perah untuk Tingkatkan Produksi

Guna memenuhi kebutuhan susu yang masih jauh dari cukup, pemerintah berencana mengimpor sapi perah. Hal ini dilakukan karena populasi sapi perah di Indonesia yang masih rendah, sekitar 300 ribu ekor, dengan produktivitas harian yang juga masih minim, berkisar 10-12 liter per ekor.

Budi Arie juga menyoroti potensi besar dari kandang kosong yang belum dimanfaatkan. “Memang dari angka-angka ini agak memperhatikan karena GKSI bilang sama saya laporan masih ada sekitar 65 ribu kandang kosong. Nah, kalau 65 ribu kandang kosong itu diisi oleh sapi, itu rata-rata 10 liter aja,” paparnya.

Antisipasi Kasus Boyolali

Dalam kesempatan yang sama, Budi Arie menyinggung kasus protes peternak sapi perah dan pengepul susu di Boyolali akibat pembatasan kuota oleh Industri Pengolahan Susu (IPS). Ia memastikan bahwa kasus serupa tak akan terulang.

“Begini, itu memang ada berbagai persoalan teknik, soal timbangan susu, kualitas susu. Ada alat-alatnya lah yang sehingga membuat tidak terjadi kesepakatan. Tapi ya, itu harus dijembatani,” ujar Budi Arie.

Baca Juga:  70.000 Kopdes Merah Putih Siap Bebaskan Desa dari Jerat Rentenir dan Pinjol

Ia menekankan pentingnya peran pemerintah sebagai mediator untuk menyelesaikan konflik tersebut dan mencegah penyebaran masalah ke daerah lain. “Tapi kasus yang susu di Boyolali ini mudah-mudahan tidak terjadi di tempat lain,” pungkasnya.

Program makan bergizi gratis ini menjadi langkah strategis pemerintah dalam meningkatkan asupan gizi masyarakat, sekaligus mendukung kesejahteraan peternak dan koperasi susu di seluruh Indonesia. (***)

Berlangganan berita gratis di Google News klik disini
Baca berita terbaru di Whatsapp klik disini