Sebuah pesawat resmi milik Perdana Menteri Israel Benjamin Netanyahu terdeteksi mendarat di Athena, Yunani, pada Jumat (13/6) sore, memicu spekulasi liar bahwa Netanyahu mungkin melarikan diri dari Israel di tengah meningkatnya ketegangan militer dengan Iran.
Pesawat Resmi Netanyahu Mendarat di Yunani, Muncul Spekulasi Soal Pelarian

Informasi mengenai pergerakan pesawat ini pertama kali mencuat melalui media sosial X (sebelumnya Twitter), ketika sejumlah pengguna melacak rute dan waktu pendaratan pesawat menggunakan data dari layanan pemantauan penerbangan publik, FlightRadar24. Informasi ini kemudian dilansir oleh media Turki, TRT Global, pada Sabtu (14/6).
Meski pesawat resmi kepala pemerintahan Israel itu telah terkonfirmasi mendarat di Bandara Internasional Athena, belum ada kepastian apakah Netanyahu atau anggota keluarganya berada di dalam pesawat tersebut.
Artikel Terkait:
Sejauh ini, kantor Perdana Menteri Israel belum mengeluarkan pernyataan resmi terkait keberadaan Netanyahu atau tujuan pendaratan pesawat tersebut di luar negeri.
Laporan dari kantor berita IRNA (Iran) menyebut bahwa Netanyahu telah dievakuasi ke lokasi yang dirahasiakan, dengan dugaan kuat bahwa tujuan akhirnya adalah Yunani. IRNA juga melaporkan bahwa media lokal Israel sebelumnya sempat mempublikasikan gambar pesawat perdana menteri yang dikawal dua jet tempur, dalam penerbangan menuju lokasi yang tidak diungkapkan.
Spekulasi ini mencuat tidak lama setelah Israel melancarkan serangan udara ke Iran pada Jumat dini hari, yang menewaskan lebih dari 100 orang, termasuk pejabat militer tinggi dan ilmuwan nuklir. Serangan ini memicu kemarahan luas dan meningkatkan risiko balasan besar-besaran dari Iran, yang membuat situasi keamanan di Israel menjadi sangat tegang.
Ketiadaan konfirmasi resmi dari otoritas Israel membuat spekulasi terus berkembang di ruang publik. Sejumlah pengamat menilai pergerakan pesawat resmi kepala pemerintahan ke luar negeri di tengah krisis besar merupakan langkah yang tidak lazim, dan memunculkan pertanyaan serius mengenai stabilitas politik dan keamanan internal Israel saat ini.
Hingga kini, belum diketahui secara pasti apakah pendaratan pesawat tersebut merupakan bagian dari rencana diplomatik rahasia, langkah pengamanan terhadap kepala negara, atau indikasi situasi darurat lainnya di tingkat tertinggi pemerintahan Israel. (***)