Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN), Erick Thohir, mengungkapkan bahwa jumlah nasabah program PNM Mekaar telah mencapai 21,2 juta, melampaui target tahun ini yang sebesar 20 juta. Program ini dirancang untuk mendukung ibu-ibu di pedesaan melalui pinjaman usaha kecil sebesar Rp1-5 juta.
“Ada program PNM Mekaar, yaitu ibu-ibu di desa-desa yang menempati pinjaman 1-5 juta yang jumlahnya 21,2 juta,” kata Erick Thohir dalam konferensi pers di Kantor BPOM, Jakarta, Selasa (26/11).
Fokus pada Sertifikasi UMKM
Setelah sukses mencapai target tersebut, Erick menetapkan sasaran baru bagi pelaku usaha mikro yang tergabung dalam program Pasar Digital (PaDi). Sebanyak 50 ribu UMKM ditargetkan untuk mendapatkan sertifikasi dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (BPOM), dengan 90 persen di antaranya bergerak di sektor pangan.
“Sudah ada 50 ribu UMKM yang masuk ke dalam ekosistem ini dan 90 persen pangan. Artinya apa? Program pertama mungkin beberapa bulan ke depan kita tuntaskan bagaimana semua bisa tersertifikasi,” ujar Erick.
Dukungan Pendanaan untuk UMKM
Erick menjelaskan bahwa program ini juga didukung oleh pemberian pendanaan melalui lembaga keuangan milik negara seperti BRI, Pegadaian, dan PNM. Hal ini bertujuan untuk mempermudah UMKM dalam mengakses pembiayaan guna mendukung pengembangan usaha mereka.
“Untuk sinkronisasi tadi sertifikasi juga harusnya tidak ada kendala. Tinggal kita melihat memapping jenis-jenis usahanya apa. Lebih besar lagi tadi, 61,2 juta UMKM, kebetulan bank-bank BUMN mengelola 92 persen daripada pinjamannya. Nah ini scale up yang lebih gede lagi,” jelas Erick.
Kolaborasi Kementerian BUMN dan BPOM
Dalam rangka meningkatkan daya saing produk UMKM, terutama di bidang obat dan makanan, Kementerian BUMN bersinergi dengan BPOM. Kolaborasi ini mencakup pembinaan, komunikasi, informasi, dan edukasi untuk mempermudah proses sertifikasi bagi UMKM, baik di kota maupun di desa.
Kepala BPOM, Penny K. Lukito, menegaskan bahwa pihaknya akan terus mendukung upaya sertifikasi ini melalui pendampingan dan fasilitasi, sehingga produk UMKM dapat memenuhi standar yang ditetapkan.
Harapan Erick untuk UMKM Indonesia
Dengan pencapaian dan program berkelanjutan ini, Erick Thohir berharap UMKM dapat menjadi tulang punggung ekonomi Indonesia yang lebih tangguh dan kompetitif di masa depan.
“Ini langkah nyata untuk memberdayakan UMKM dan meningkatkan daya saing mereka. Dengan sertifikasi dan dukungan pendanaan yang terintegrasi, kita optimis UMKM Indonesia mampu menembus pasar yang lebih luas,” tutup Erick. (***)