Calon presiden Kolombia, Miguel Uribe, menjadi korban penembakan dalam sebuah insiden mengejutkan yang terjadi saat ia menghadiri acara publik di distrik Fontibon, Bogota, pada Sabtu (7/6/2025). Serangan tersebut langsung memicu respons darurat dari otoritas setempat dan kecaman luas dari masyarakat serta pemerintah Kolombia.
Calon Presiden Kolombia Miguel Uribe Jadi Korban Penembakan di Bogota

Wali Kota Bogota, Carlos Fernando Galan, mengonfirmasi bahwa Uribe segera dilarikan ke fasilitas medis setelah insiden penembakan. Ia menyatakan bahwa tim medis saat ini bekerja keras untuk menstabilkan kondisi Uribe.
“Tim medis kami bekerja tanpa henti untuk menstabilkan kondisinya. Kami siap melakukan evakuasi medis kapan saja dibutuhkan,” ujar Galan dalam konferensi pers.
Sementara itu, pihak keamanan nasional tengah melakukan penyelidikan intensif untuk mengungkap motif dan identitas pelaku penyerangan. Hingga kini, belum ada informasi resmi terkait latar belakang aksi kekerasan tersebut.
Presiden Kolombia, Gustavo Petro, menyampaikan keprihatinan mendalam melalui unggahan di platform X (dulu Twitter), yang menunjukkan solidaritas dan empati terhadap keluarga korban.
“Saya tidak tahu bagaimana cara meringankan rasa sakit Anda. Itu adalah rasa sakit seorang ibu yang telah tiada, dan rasa sakit tanah air yang terluka,” tulis Presiden Petro.
Pemerintah Kolombia secara tegas mengutuk tindakan kekerasan tersebut dan berjanji akan membawa pelaku ke pengadilan. Serangan terhadap tokoh publik menjelang pemilu ini meningkatkan kekhawatiran akan stabilitas politik dan keamanan nasional di Kolombia menjelang pelaksanaan pemilihan umum.
Miguel Uribe dikenal sebagai salah satu kandidat presiden yang paling vokal dalam kampanyenya melawan korupsi dan kejahatan terorganisir. Dukungan publik terhadap dirinya terus menguat dalam beberapa bulan terakhir. Insiden ini menjadi pukulan berat bagi proses demokrasi yang tengah berlangsung di negara tersebut. (***)