Pendidikan di Indonesia selalu menjadi topik hangat. Dari tahun ke tahun, selalu muncul isu pendidikan terkini yang mengharuskan pemerintah bersikap tegas dan cepat. Sayangnya, beberapa isu penting justru terabaikan atau terlambat diatasi. Padahal, kualitas pendidikan sangat menentukan arah masa depan bangsa.
Isu Pendidikan Terkini yang Butuh Perhatian Pemerintah

Ketimpangan Akses Pendidikan Masih Terjadi
Salah satu isu pendidikan terkini yang masih mencolok adalah ketimpangan akses pendidikan antara daerah kota dan pedesaan. Di kota besar, sekolah berteknologi tinggi bukan lagi hal baru. Tapi di pelosok, akses internet pun masih jadi mimpi.
“Kualitas pendidikan sangat bergantung pada lokasi geografis. Ini tantangan serius yang belum selesai,” ujar Dr. Nadiem Anwar Makarim, Menteri Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi.
Pemerintah sebenarnya sudah menggulirkan program Merdeka Belajar. Namun, implementasi di daerah terpencil masih jauh dari kata maksimal.
Kurikulum yang Tidak Relevan dengan Dunia Kerja
Isu pendidikan terkini lainnya adalah relevansi kurikulum. Banyak siswa lulus dengan nilai tinggi, tapi bingung saat masuk dunia kerja. Kurikulum kita belum sepenuhnya adaptif terhadap kebutuhan industri saat ini.
Misalnya, pelajaran keterampilan digital dan literasi finansial masih belum menjadi prioritas. Padahal, dua bidang ini krusial dalam menghadapi era digital.
Kualitas Guru Masih Belum Merata
Guru adalah ujung tombak pendidikan. Tapi, apakah semua guru sudah punya kompetensi yang sama? Jawabannya: belum.
Banyak guru di daerah masih kekurangan pelatihan. Mereka mengajar dengan metode lama dan tidak punya akses ke perkembangan terbaru dalam dunia pendidikan.
“Pelatihan guru harus jadi prioritas jika kita ingin memperbaiki sistem secara menyeluruh,” kata Prof. Anies Baswedan, mantan Menteri Pendidikan dan praktisi pendidikan.
Masalah Infrastruktur Sekolah yang Kronis
Sekolah dengan bangunan yang layak seharusnya menjadi standar minimal. Tapi sayangnya, masih banyak gedung sekolah yang rusak, atap bocor, atau bahkan tidak punya toilet.
Kondisi ini sangat mengganggu proses belajar. Siswa tidak nyaman, guru pun kesulitan mengajar. Pemerintah pusat dan daerah harus berkolaborasi dalam menyelesaikan persoalan ini.
Minimnya Inklusi dan Pendidikan untuk Anak Berkebutuhan Khusus
Pendidikan harus bisa diakses oleh semua, termasuk anak berkebutuhan khusus. Namun faktanya, banyak sekolah belum siap menerima mereka.
Fasilitas tidak memadai, guru tidak punya kompetensi khusus, dan sistem masih diskriminatif. Ini adalah isu pendidikan terkini yang sangat penting tapi sering dilupakan.
Sistem Zonasi: Masih Perlu Evaluasi Mendalam
Program zonasi sempat menjadi harapan baru untuk pemerataan pendidikan. Tapi di lapangan, masih menimbulkan kontroversi.
Orang tua mengeluh karena anaknya tidak bisa masuk sekolah favorit hanya karena jarak. Padahal prestasi anak tersebut cukup baik.
Program ini perlu dikaji ulang. Apakah benar-benar adil? Atau justru menutup kesempatan bagi siswa berprestasi?
Teknologi Belum Dimanfaatkan Secara Maksimal
Era digital sudah masuk ke semua lini, termasuk pendidikan. Tapi belum semua sekolah mampu mengadopsi teknologi dengan baik.
Pembelajaran daring selama pandemi menjadi bukti bahwa tidak semua daerah siap. Kurangnya perangkat, koneksi, dan keterampilan digital masih menjadi kendala besar.
Kesejahteraan Guru Honorer Masih Memprihatinkan
Isu pendidikan terkini lainnya adalah nasib guru honorer. Mereka bekerja sepenuh hati tapi digaji di bawah standar.
Bayangkan, seorang guru yang mencetak generasi masa depan harus berjuang hidup dari gaji yang tidak seberapa. Di sinilah peran pemerintah sangat dibutuhkan untuk menjamin kesejahteraan mereka.
Evaluasi Ujian Nasional dan Asesmen Kompetensi Minimum
Ujian Nasional sudah diganti dengan Asesmen Kompetensi Minimum (AKM). Namun, pemahaman masyarakat masih minim soal AKM ini.
Transisi dari sistem lama ke yang baru perlu diiringi dengan sosialisasi menyeluruh. Jangan sampai siswa dan guru justru bingung dengan perubahan ini.
Peran Orang Tua dan Masyarakat Masih Kurang
Pendidikan bukan hanya tanggung jawab sekolah dan guru. Orang tua dan masyarakat juga punya peran besar.
Namun, banyak orang tua yang menyerahkan sepenuhnya kepada sekolah. Padahal, keterlibatan mereka dapat meningkatkan prestasi anak secara signifikan.
“Kolaborasi antara sekolah, orang tua, dan masyarakat adalah kunci sukses pendidikan,” ujar psikolog pendidikan, Dra. Ratih Ibrahim, M.M.
Apa yang Bisa Dilakukan Pemerintah?
Sekarang kita masuk ke bagian penting: solusi. Pemerintah tidak bisa bekerja sendiri. Tapi mereka punya kuasa besar untuk menggerakkan perubahan.
Meningkatkan Anggaran Pendidikan
Anggaran pendidikan sebaiknya tidak hanya besar di angka, tapi juga tepat sasaran. Prioritaskan daerah terpencil dan pembangunan infrastruktur dasar.
Pelatihan Guru Berkelanjutan
Program pelatihan guru harus dirancang rutin dan aplikatif. Gunakan pendekatan teknologi agar lebih efisien.
Perluas Program Beasiswa
Beasiswa untuk siswa tidak mampu perlu diperluas, termasuk akses ke sekolah swasta yang berkualitas. Ini membantu mempercepat pemerataan pendidikan.
Perbaiki Sistem Zonasi
Zonasi harus fleksibel. Perlu ada ruang untuk siswa berprestasi bisa memilih sekolah yang sesuai dengan minat dan bakat mereka.
Digitalisasi Sekolah
Sediakan perangkat, koneksi internet, dan pelatihan IT untuk semua sekolah, terutama di luar Jawa.
Kesimpulan
Isu pendidikan terkini tidak bisa dibiarkan berlalu begitu saja. Pemerintah harus bertindak cepat, terstruktur, dan melibatkan semua pihak.
Dari kurikulum, infrastruktur, sampai peran masyarakat, semuanya harus dibenahi bersama. Karena masa depan Indonesia bergantung pada kualitas pendidikan hari ini.
Semakin cepat kita bergerak, semakin cerah generasi yang akan datang. Mari kawal bersama perubahan ini, demi pendidikan yang lebih adil, inklusif, dan relevan untuk semua.