Sakit hati memang nggak enak. Rasanya kayak ditusuk dari belakang pas lagi lari. Banyak orang yang nyari cara mengamalkan Al Jabbar untuk membalas sakit hati, tapi tenang, kita bakal bahas ini dengan kepala dingin, tanpa emosi yang meledak-ledak.
Mengamalkan Al Jabbar untuk Membalas Sakit Hati? Jangan ya Dek!

Kata orang, balas dendam itu manis. Tapi benarkah? Dalam Islam, semuanya ada aturan mainnya. Yuk, kita bahas dengan tenang dan tuntas.
Apa Itu Al Jabbar?
Al Jabbar adalah salah satu dari 99 Asmaul Husna, nama-nama Allah yang Maha Indah. Al Jabbar berarti Yang Maha Perkasa, Yang Maha Memaksa, dan Yang Mampu Memperbaiki Segala Sesuatu.
“Al-Jabbār artinya Allah yang memaksakan kehendak-Nya dengan penuh hikmah. Bukan untuk menindas,” jelas Ustaz Adi Hidayat dalam salah satu ceramahnya.
Kalau kamu berpikir Al Jabbar bisa diamalkan untuk menyakiti orang lain, itu sudah keliru dari awal. Asmaul Husna bukan mantra balas dendam. Mereka adalah nama-nama yang seharusnya membawa kita lebih dekat kepada Allah, bukan menjadikan kita serupa musuh.
Kenapa Ada yang Pengen Mengamalkan Al Jabbar buat Balas Dendam?
Jawabannya sederhana: karena manusia punya emosi. Disakiti orang, dihianati teman, dikhianati pasangan, semuanya meninggalkan luka. Ada yang mengira bahwa menyebut nama Al Jabbar berkali-kali bisa menjadi sarana membalikkan rasa sakit menjadi kekuatan pembalasan.
Tapi, ini bahaya. Jika kita menjadikan nama-nama Allah sebagai alat untuk menyakiti orang lain, kita bisa tergelincir ke arah syirik atau kesesatan.
Balas Dendam Tidak Membuat Hati Lega
Banyak yang percaya kalau membalas rasa sakit akan bikin hati lebih ringan. Tapi kenyataannya, nggak sesimpel itu.
“Balas dendam hanya memberikan kelegaan sementara, namun menumbuhkan kebencian jangka panjang,” ujar Dr. Ahmed Sakr, pakar psikologi Islam.
Dalam Al-Qur’an pun, Allah berfirman:
“Dan balasan suatu kejahatan adalah kejahatan yang serupa. Tetapi barang siapa memaafkan dan berbuat baik, maka pahalanya atas (tanggungan) Allah.” (QS Asy-Syura: 40)
Jadi, bukannya balas dendam, Islam justru mengajarkan kita buat memaafkan. Pahala dari memaafkan itu urusannya langsung dengan Allah. Keren, kan?
Cara Mengamalkan Al Jabbar yang Benar
1. Untuk Mendekatkan Diri, Bukan Menyakiti
Sebutkan nama Al Jabbar dalam dzikir dengan niat untuk mendekatkan diri kepada Allah. Bukan untuk balas dendam.
Misalnya:
- “Ya Jabbar, perbaiki hatiku yang hancur.”
- “Ya Jabbar, kuatkan aku menghadapi ujian ini.”
Dengan begitu, kita menggunakan nama Allah sebagai penyembuh, bukan senjata.
2. Jadikan Sebagai Doa Penguat Mental
Saat sakit hati, hati kita goyah. Kita bisa amalkan Al Jabbar sebagai doa untuk menguatkan diri:
- Dzikir harian: Sebut Al Jabbar 11 kali setiap pagi.
- Saat sujud: Minta Allah menyembuhkan luka batin dan memberi kekuatan.
Jangan lupa, niatnya harus tulus. Bukan untuk melukai, tapi untuk sembuh.
3. Belajar dari Kisah Nabi
Nabi Muhammad SAW adalah contoh terbaik. Pernah difitnah, dihina, bahkan dilempari batu. Tapi balasannya? Beliau malah mendoakan orang-orang yang menyakitinya agar mendapat hidayah.
Kalau beliau aja bisa, masa kita nggak mau coba?
Efek Samping Balas Dendam Menurut Islam
Balas Dendam Mengundang Dosa
Niat ingin menyakiti orang lain, apalagi menggunakan nama Allah, bisa jadi dosa besar. Kita menggiring diri ke arah yang bertentangan dengan sifat rahmat Islam.
Merusak Hati Sendiri
Makin sering memikirkan balas dendam, makin sakit juga hati kita. Akhirnya, hati jadi keras dan jauh dari ketenangan.
Menyulut Konflik Baru
Satu aksi balas dendam bisa memicu reaksi berantai. Akhirnya, permusuhan meluas dan susah dikendalikan.
Islam Mengajarkan Pengampunan, Bukan Pembalasan
“Maafkanlah orang lain, seperti kamu ingin Allah memaafkanmu.” Ini bukan sekadar kata bijak, tapi inti dari ajaran Islam.
Rasulullah SAW bersabda:
“Bukanlah orang kuat itu yang menang dalam gulat, tapi orang kuat adalah yang bisa menahan amarahnya.” (HR. Bukhari)
Memilih untuk tidak membalas bukan tanda kelemahan. Justru itu bentuk dari kekuatan spiritual.
Penutup: Al Jabbar Bukan untuk Membalas, Tapi untuk Memulihkan
Daripada sibuk nyari cara mengamalkan Al Jabbar untuk membalas sakit hati, mending alihkan energimu untuk memperbaiki dirimu.
Ingat, Allah Maha Melihat. Dia tahu siapa yang menyakitimu dan Dia juga tahu siapa yang ikhlas memaafkan. Kalau kamu memilih untuk menyerahkan urusanmu kepada Al Jabbar, maka biarlah Dia yang memutuskan balasannya.
“Barang siapa bertakwa kepada Allah, maka Allah akan membuatkan jalan keluar baginya.” (QS At-Talaq: 2)
Buat kamu yang masih nyimpan luka, semoga lekas sembuh ya. Jangan biarkan sakit hati menuntunmu ke arah yang salah. Yuk, sembuh bareng dengan mendekatkan diri pada Al Jabbar.
Kalau kamu punya pengalaman yang serupa atau ingin berbagi cara healing ala kamu, drop komentar di bawah ya. Barangkali kisahmu bisa jadi inspirasi buat orang lain.