Adopsi kecerdasan buatan generatif (GenAI) terus berkembang pesat di berbagai sektor, termasuk industri otomotif. Teknologi ini tidak hanya mengubah cara mobil dirancang, tetapi juga bagaimana kendaraan digunakan dalam keseharian.
AI Generatif Ubah Industri Otomotif, dari Produksi hingga Penggunaan

Country Director Google Cloud Indonesia, Fanly Tanto, mengungkapkan bahwa penerapan AI memberikan peningkatan efisiensi signifikan, terutama dalam operasional administratif (back-office). Salah satu contoh pemanfaatan teknologi ini dapat dilihat pada produsen otomotif asal Jepang, Toyota, yang telah mengintegrasikan AI ke dalam lini perakitannya.
Efisiensi Produksi dengan AI Generatif
“Produsen seperti Toyota telah memanfaatkan AI Hypercomputer dari Google Cloud untuk menjalankan AI dengan latensi rendah di berbagai pabrik perakitan yang tersebar di lokasi terpencil,” ujar Fanly dalam sebuah keterangan, Rabu (19/2).
Lebih lanjut, Fanly menjelaskan bahwa teknologi ini memungkinkan AI untuk berperan dalam berbagai proses produksi, seperti memeriksa aplikasi perekat pada kaca pintu mobil serta mendeteksi anomali pada mesin cetak injeksi yang digunakan untuk membuat bumper.
Dengan platform AI berbasis cloud, Toyota berhasil mengotomatiskan lebih dari 10.000 jam kerja yang sebelumnya dihabiskan untuk tugas repetitif dan padat karya. Hal ini memungkinkan pekerja manusia untuk lebih fokus pada tugas strategis, seperti analisis data guna optimalisasi produksi dan pengendalian kualitas.
Percepatan Inovasi dan Pemeliharaan Cerdas
Selain meningkatkan efisiensi produksi, AI generatif juga berperan dalam fase riset dan pengembangan. Dengan alat visualisasi berbasis AI, tim R&D dapat melakukan simulasi serta evaluasi desain dengan lebih cepat, mempercepat proses inovasi, dan memperpendek waktu peluncuran model baru ke pasar.
Di sektor pemeliharaan, teknologi AI turut berkontribusi dalam otomatisasi berbagai tugas teknis. Mesin pencari internal berbasis AI generatif membantu teknisi dalam diagnosis masalah, penjadwalan inspeksi, perbaikan, uji kendaraan, serta pemesanan suku cadang. Lebih dari itu, AI mampu menerapkan sistem pemeliharaan prediktif yang dapat mendeteksi potensi kerusakan lebih awal, sehingga menjaga performa kendaraan tetap optimal dan memperpanjang masa pakai mobil.
Interaksi Canggih di Dalam Kabin
AI generatif juga menghadirkan pengalaman berkendara yang lebih personal dan intuitif. Dengan teknologi AI multimodal, interaksi antara pengemudi dan kendaraan menjadi lebih natural.
“Berbeda dengan asisten dalam mobil konvensional, agen AI multimodal mampu memahami dan merespons berbagai jenis input, termasuk teks, suara, dan gambar,” jelas Fanly.
Ia menambahkan bahwa AI mampu meningkatkan keselamatan berkendara, misalnya dengan memanfaatkan kamera untuk memantau kondisi pengemudi. Jika terdeteksi tanda-tanda mengantuk atau gangguan konsentrasi, sistem dapat memberikan peringatan dini. AI juga dapat menyempurnakan navigasi dengan memberikan petunjuk arah yang lebih rinci dan kontekstual.
Mercedes-Benz Pelopori AI Otomotif
Sejumlah produsen otomotif mulai mengadopsi teknologi AI generatif ke dalam sistem kendaraan mereka. Salah satu yang terdepan adalah Mercedes-Benz, yang telah mengintegrasikan agen AI otomotif Google Cloud ke dalam asisten virtual MBUX.
Teknologi ini akan diperkenalkan pada model Mercedes-Benz CLA terbaru yang direncanakan meluncur akhir tahun ini. Dengan AI generatif, asisten virtual MBUX mampu menghadirkan percakapan alami dan respons yang lebih cerdas terhadap pertanyaan pengemudi, seperti rekomendasi restoran terdekat beserta ulasan dan menu yang paling direkomendasikan. Semua ini dapat dilakukan tanpa mengalihkan perhatian pengemudi dari jalan.
Dengan perkembangan pesat ini, AI generatif diperkirakan akan terus menjadi pilar utama dalam industri otomotif, meningkatkan efisiensi, inovasi, serta memberikan pengalaman berkendara yang lebih aman dan cerdas bagi pengguna. (***)