Pernah dengar kata gelay terus langsung bingung? Atau malah ikut-ikutan ngomong, padahal nggak tau gelay artinya apa? Santuy, kamu nggak sendirian. Kata ini sempat viral banget di medsos, bikin banyak orang gagal paham dan auto buka kamus gaul digital. Nah, di artikel ini, kita bakal kupas tuntas, bukan cuma artinya, tapi juga asal-usulnya, konteks penggunaannya, bahkan sampai kenapa kata ini bisa meledak kayak popcorn!
Apa Arti Gelay? Ini Penjelasan Kata yang Dulu Viral!

Apa Itu Kata Gelay? Yuk, Kenalan Dulu!
Gelay Artinya: Rasa Jijik yang Imut
Jadi gini, gelay artinya “merasa geli” atau lebih tepatnya “jijik” tapi dengan cara yang… lucu dan manja. Istilah ini mencuat dari mulut penyanyi dangdut Lesty Kejora dalam sebuah video live Instagram bareng Rizky Billar. Dengan nada manja, dia bilang, “Ih, gelay aku, Bang…”
Boom! Internet langsung meledak. Potongan videonya viral, kata gelay pun menjelma jadi istilah gaul baru yang dipakai buat mengekspresikan rasa jijik yang gemesin.
“Bahasa berkembang seiring budaya. Kata-kata kayak ‘gelay’ muncul karena konteks sosial dan media,” — Dr. Retno Sari, Ahli Linguistik dari Universitas Indonesia.
Asal Usul Gelay: Bukan dari Planet Mars
Meski terdengar ajaib, gelay bukan berasal dari bahasa alien. Ini hanya versi “unyu” dari kata “geli” atau “jijik.” Ya semacam upgrade manja dari ekspresi jijik biasa. Kayak versi 2.0 tapi dikasih filter pink dan glitter.
Kenapa Kata Gelay Bisa Viral?
Medsos: Mesin Pengganda Bahasa Gaul
Kalau kamu aktif di TikTok, Instagram, atau Twitter (eh, X?), pasti ngerti betapa cepatnya tren nyebar. Begitu satu video viral, kata yang dipakai pun bisa mendunia. Dan gelay jadi contoh paling ikonik.
Ditambah lagi, kata ini gampang diucap, gampang diingat, dan… ya lucu aja kedengerannya. Siapa sih yang nggak tergoda buat bilang “gelay” sambil pura-pura jijik?
Public Figure + Emosi = Viral!
Saat selebriti ngomong sesuatu dengan ekspresi unik, masyarakat langsung nangkep vibes-nya. Lesty ngomong “gelay” sambil manyun manja? Internet: Save as meme material!
Menurut psikolog sosial, Dr. Andri Gunawan, “Orang cenderung meniru ekspresi atau kata yang diucapkan tokoh publik, apalagi kalau disampaikan secara emosional.”
Gelay vs Jijik: Emang Beda?
Jijik itu Serius, Gelay itu Drama
Bedanya gini: kalau kamu bilang jijik, itu bisa karena lihat sesuatu yang beneran menjijikkan. Tapi kalau bilang gelay, itu biasanya karena hal sepele—misal pacar kamu nyanyi fals tapi sok romantis.
“Gelay tuh bukan sekadar rasa jijik, tapi kombinasi antara geli, risih, dan pengen guling-guling,” kata @AnakGaulJaksel di Twitter.
Contoh Penggunaan Kata Gelay
- “Liat mantan upload foto caption bijak padahal kelakuannya… ih gelay!”
- “Cowok ngedeketin tapi tiap hari pamer saldo? Gelay banget nggak sih?!”
- “Temen gue kalo makan mie harus ditiup sampe dingin banget. Gelay parah.”
NLP Time: Gelay dan Bahasa Emosional
Dalam NLP (Neuro Linguistic Programming), bahasa yang digunakan bisa mempengaruhi cara kita merespons situasi. Kata seperti “gelay” punya bobot emosional yang ringan tapi tetap kuat. Artinya, ketika seseorang bilang “gelay,” itu bisa membuat audiens merespons dengan emosi ringan, kayak ketawa kecil atau geli-geli sendiri.
Gelay itu kayak rempah buat bahasa. Nggak terlalu pedas, tapi bikin rasa obrolan makin gurih.
Apakah Kata Gelay Masih Relevan Sekarang?
Dari Viral ke Ikonik
Memang sih, tren kata bisa cepat berganti. Tapi beberapa kata, termasuk gelay, punya daya tahan lebih karena udah jadi bagian dari budaya pop.
Kayak kata “baper” dulu. Viral, lalu dipakai semua orang, dan sekarang masuk kamus informal anak milenial sampai Gen Z. Gelay juga punya potensi yang sama.
Masih Dipakai? Cek Komentar Netizen!
Scroll aja komentar di TikTok atau IG. Kata gelay masih sering muncul, apalagi buat ngegambarin sesuatu yang bikin risih tapi nggak sampai jijik berat.
“Dia ngaku cinta, tapi baru kenal dua hari. Gelay maksimal.” — Komentar netizen, 2025
Gelay dalam Budaya Pop
Meme dan Parodi? Banyak!
Nggak cuma diucap, gelay juga jadi bahan meme. Bahkan muncul di parodi TikTok, reels, dan video YouTube. Coba cari “gelay challenge” di TikTok, dijamin ketawa.
Brand Juga Ikut-Ikutan
Beberapa brand sempat nimbrung juga pake kata ini buat campaign mereka. Misalnya: “Nggak pakai diskon? Gelay banget!” Kreatif sih, walau kadang terlalu maksa.
Tips Menggunakan Kata Gelay (Biar Nggak Salah Kaprah)
1. Sesuaikan dengan Lawan Bicara
Kalau ngobrol sama teman deket, sah-sah aja bilang “gelay.” Tapi pas meeting formal? Ehm, save it for later ya.
2. Jangan Dipaksakan
Kalau kamu bukan tipe orang yang suka pakai bahasa gaul, nggak usah maksa. Bahasa itu harus natural. Kalau terlalu dibuat-buat, yang ada malah bikin… ya, gelay.
3. Konteks Itu Penting
Pastikan kamu tahu konteksnya. Jangan sampai bilang “gelay” ke orang yang salah terus disangka nggak sopan. Beda generasi, beda pemahaman.
Kesimpulan: Gelay Itu Lebih dari Sekadar Kata
Jadi, sekarang kamu udah tau gelay artinya apa, dari mana asalnya, sampai kenapa bisa viral. Kata ini bukan cuma ekspresi jijik, tapi juga cerminan dari kreativitas, ekspresi emosional, dan budaya digital masa kini.
Ingat ya, bahasa itu hidup. Dan selama kita masih suka bercanda, masih suka lebay, kata-kata kayak “gelay” pasti akan terus punya tempat di hati netizen.
Yuk, jujur aja: kamu pernah bilang “gelay” sambil manyun nggak?
Referensi: https://arroyocp.com/