Pernikahan adalah momen sakral yang dinanti-nanti oleh banyak orang. Tapi, sebelum sampai ke pelaminan, ada beberapa tahapan yang harus dilalui, seperti lamaran dan tunangan dalam Islam. Nah, di artikel ini, kita akan bahas tuntas perbedaan antara keduanya. Jangan sampai salah paham, ya! Karena meskipun terlihat mirip, lamaran dan tunangan punya makna dan aturan yang berbeda dalam Islam. Yuk, simak!
Lamaran dan Tunangan Dalam Islam, Ini Perbedaannya!

Apa Bedanya Lamaran dan Tunangan dalam Islam?
Lamaran adalah proses di mana pihak laki-laki menyampaikan niatnya untuk menikahi seorang perempuan kepada keluarga si perempuan. Ini seperti “izin dulu, nih!” sebelum melangkah lebih jauh. Dalam Islam, lamaran bukanlah hal yang wajib, tapi lebih kepada adat atau kebiasaan yang baik untuk dilakukan.
Menurut Ustaz Ahmad Sarwat, seorang ahli fikih, “Lamaran adalah bentuk keseriusan seorang laki-laki dalam mempersiapkan diri menuju pernikahan. Ini juga menunjukkan penghormatan kepada keluarga calon mempelai perempuan.”
Sementara itu, tunangan dalam Islam adalah tahap di mana kedua pihak sudah sepakat untuk menikah dan biasanya diikuti dengan penyerahan cincin atau hadiah sebagai simbol ikatan. Namun, perlu diingat, tunangan bukanlah pernikahan. Kalau dalam bahasa gaul, tunangan itu kayak “pre-order” sebelum “launching” resmi. Hehe.
Hukum Tunangan dalam Islam
Apakah Tunangan Diperbolehkan?
Nah, ini pertanyaan yang sering muncul. Tunangan dalam Islam sebenarnya diperbolehkan, asalkan tidak melanggar syariat. Misalnya, selama masa tunangan, calon pasangan tidak boleh berduaan atau melakukan hal-hal yang diharamkan sebelum nikah.
Menurut Dr. Yusuf Al-Qaradawi, seorang ulama terkemuka, “Tunangan adalah mubah (boleh) selama tidak melanggar batasan syariat. Tujuannya adalah untuk saling mengenal dengan cara yang baik dan benar.”
Batasan Selama Masa Tunangan
Meski diperbolehkan, ada beberapa batasan yang harus diperhatikan:
- Tidak boleh khalwat (berduaan). Ini penting untuk menghindari fitnah.
- Tidak boleh bersentuhan. Tetap jaga jarak, ya!
- Tidak boleh berhubungan layaknya suami istri. Tunggu sampai akad nikah resmi, dong!
Perbedaan Lamaran dan Tunangan dalam Islam
Dari Segi Waktu
Lamaran biasanya dilakukan lebih awal, bahkan sebelum kedua calon mempelai benar-benar sepakat untuk menikah. Sementara tunangan dalam Islam dilakukan setelah ada kesepakatan dari kedua belah pihak.
Dari Segi Komitmen
Lamaran lebih bersifat “pengenalan” dan “izin”, sedangkan tunangan sudah menunjukkan komitmen yang lebih serius. Kalau lamaran itu kayak “mau kenalan dulu”, tunangan itu udah “oke, kita serius!”
Dari Segi Hukum
Lamaran tidak memiliki konsekuensi hukum dalam Islam, sedangkan tunangan memiliki ikatan yang lebih kuat meskipun belum sekuat pernikahan.
Tips Menjalani Lamaran dan Tunangan dalam Islam
1. Jaga Komunikasi dengan Baik
Selama masa lamaran dan tunangan, komunikasi adalah kunci. Pastikan kedua pihak saling terbuka dan jujur. Jangan sampai salah paham karena kurang komunikasi.
2. Patuhi Batasan Syariat
Ingat, meskipun sudah tunangan, kalian belum halal untuk melakukan hal-hal yang hanya boleh dilakukan setelah menikah. Tetap jaga diri dan patuhi aturan agama.
3. Libatkan Keluarga
Selalu libatkan keluarga dalam setiap keputusan. Ini bukan hanya soal adat, tapi juga bentuk penghormatan kepada orang tua.
4. Persiapkan Mental dan Finansial
Pernikahan bukan hanya soal cinta, tapi juga tanggung jawab. Pastikan kalian sudah siap secara mental dan finansial sebelum melangkah ke tahap selanjutnya.
Kesalahan Umum Saat Lamaran dan Tunangan
1. Terlalu Cepat Menyerah
Beberapa pasangan seringkali terburu-buru menyerah saat menghadapi masalah selama masa tunangan. Padahal, ini adalah masa untuk saling mengenal dan memahami.
2. Melanggar Batasan Syariat
Ini yang sering terjadi. Karena merasa sudah tunangan, beberapa pasangan jadi lupa diri dan melanggar batasan syariat. Ingat, tunangan bukanlah pernikahan!
3. Tidak Serius dalam Persiapan
Tunangan adalah langkah menuju pernikahan. Jangan anggap remeh persiapan yang diperlukan, baik secara fisik maupun mental.
Kata Ahli tentang Lamaran dan Tunangan dalam Islam
Menurut Ustaz Felix Siauw, “Lamaran dan tunangan adalah proses yang baik asalkan dilakukan dengan cara yang benar. Jangan sampai niat baik malah berujung pada pelanggaran syariat.”
Sementara itu, Dr. Zakir Naik menegaskan, “Tunangan adalah ikatan yang harus dihormati, tapi jangan lupa bahwa ikatan tersebut belum sekuat pernikahan. Tetap jaga diri dan patuhi aturan agama.”
Kesimpulan
Jadi, lamaran dan tunangan dalam Islam adalah dua tahapan yang berbeda meskipun sering dianggap sama. Lamaran lebih bersifat pengenalan dan izin, sedangkan tunangan menunjukkan komitmen yang lebih serius. Yang terpenting, selalu patuhi batasan syariat dan jaga komunikasi dengan baik.
Jangan lupa, pernikahan adalah perjalanan panjang yang membutuhkan persiapan matang. Jadi, nikmati setiap prosesnya dan jangan terburu-buru. Semoga artikel ini bermanfaat dan membantu kalian yang sedang mempersiapkan diri menuju pernikahan. Salam bahagia!