Rusdimedia.com, Jakarta – Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK) mengidentifikasi praktik pemaksaan petani membuka rekening bank untuk menyalurkan dana judi online, termasuk situs demo slot.
Kepala PPATK Ivan Yustiavandana menyampaikan, banyak kartu ATM dibeli dari warga pedesaan yang terpaksa membuka rekening. “Rekening ini kemudian dimanfaatkan pengepul sebagai kanal setoran judi,” ujar Ivan di Bareskrim Polri, Jumat (2/5/2025).
Lebih jauh, PPATK mencatat dampak sosial serius dari judi online: kekerasan dalam rumah tangga hingga kasus pembunuhan. Dana yang semestinya untuk kebutuhan keluarga dan pendidikan anak malah habis di platform perjudian.
Artikel Terkait:

OJK Blokir 14.117 Rekening Terkait Judi Online Hingga Maret 2025
Ivan menegaskan, tidak ada pemenang sejati dalam judi online. Algoritma sudah diatur agar pemain terus kehilangan uang. “Ada yang jual dua mobil mewah, menang dapat satu motor lalu kembali kalah dan hilang tiga mobil,” tuturnya.
Merespons temuan ini, Bareskrim memblokir 865 rekening senilai total Rp 194,7 miliar yang terindikasi menyalurkan dana judi online. Ivan memuji langkah Polri dan optimis upaya pemberantasan akan terus berlanjut dengan capaian lebih baik ke depan. (***)