Kualitas bangunan Puskesmas Perak di Kabupaten Jombang dipertanyakan setelah plafon sepanjang 7 x 2 meter ambrol dan nyaris menimpa pasien, meskipun fasilitas kesehatan tersebut baru dibangun belum genap dua tahun dengan anggaran sebesar Rp 4,2 miliar dari APBD 2023.
Plafon Puskesmas Perak Ambrol, Anggaran Rp 4,2 Miliar Dipertanyakan

Insiden itu terjadi pada Sabtu (10/5) pagi sekitar pukul 06.00 WIB, setelah hujan lebat mengguyur kawasan tersebut semalaman. Plafon yang terbuat dari bahan hard board runtuh tepat di ruang pelayanan, sehingga menimbulkan kepanikan di antara pasien dan petugas medis.
Kapolsek Perak, Iptu Muhammad Supriyono, membenarkan kejadian tersebut dan mengatakan pihaknya masih melakukan penyelidikan. Dugaan sementara, ambrolnya plafon disebabkan oleh kondisi lembab dan lemahnya rangka penyangga yang tidak mampu menahan beban material.
“Pasien mengalami luka di wajah sekitar satu centimeter akibat terkena serpihan plafon,” ujar Iptu Supriyono kepada wartawan, Selasa (13/5).
Kepala Puskesmas Perak, Oisatin, turut menjelaskan kronologi kejadian. Menurutnya, pada malam sebelum insiden terjadi, hujan deras mengguyur wilayah itu, menyebabkan kelembapan tinggi di dalam ruangan. “Malamnya hujan sangat lebat, lalu pagi harinya plafon ambrol,” katanya saat dikonfirmasi.
Pasien yang mengalami luka ringan langsung mendapatkan perawatan medis. Setelah kejadian, pasien tersebut dirujuk ke RSUD Jombang untuk menjalani pengobatan atas penyakit Demam Berdarah Dengue (DBD) yang sebelumnya dideritanya.
Bangunan Puskesmas Perak diketahui dibangun oleh kontraktor pelaksana CV Makmur Sentosa, dan sejak awal proyek ini telah menjadi sorotan sejumlah pihak. Kini, kualitas pengerjaan bangunan mulai dipertanyakan publik, mengingat insiden terjadi dalam waktu singkat setelah proyek rampung.
Kejadian ini menambah daftar panjang persoalan mutu proyek infrastruktur daerah yang tidak sebanding dengan nilai anggaran yang dikeluarkan. Pemerintah daerah diharapkan melakukan audit menyeluruh terhadap pembangunan fasilitas publik, terutama yang menyangkut keselamatan warga.
Hingga berita ini diturunkan, belum ada keterangan resmi dari pihak Dinas Kesehatan Jombang ataupun dari rekanan pelaksana terkait insiden tersebut. (***)