Perdana Menteri Mongolia Luvsannamsrai Oyun-Erdene resmi mengundurkan diri dari jabatannya pada Selasa (3/6/2025) setelah kalah dalam mosi tidak percaya di parlemen. Keputusan ini diambil di tengah gelombang protes publik yang meluas akibat sorotan terhadap gaya hidup mewah putranya yang memicu kemarahan rakyat.
PM Mongolia Mundur Usai Putranya Dikecam karena Gaya Hidup Mewah

Pemungutan suara di parlemen berlangsung di tengah tekanan kuat dari masyarakat yang telah menggelar unjuk rasa di ibu kota Ulaanbaatar sejak awal Mei. Akar kemarahan bermula dari foto-foto viral di media sosial yang memperlihatkan putra Oyun-Erdene melamar kekasihnya di sebuah resor mewah yang disewa secara eksklusif hanya untuk mereka berdua.
Kemarahan publik pun membuncah, dengan para pengunjuk rasa menuntut pengunduran diri sang perdana menteri dan transparansi aset pribadi Oyun-Erdene. Isu ini berkembang menjadi simbol ketimpangan sosial dan penyalahgunaan kekuasaan oleh elit politik.
“Merupakan suatu kehormatan untuk mengabdi kepada negara dan rakyat di masa-masa sulit,” ujar Oyun-Erdene dalam pernyataan pasca kekalahan di parlemen.
Desakan Presiden dan Tuntutan Rakyat
Sebelum pemungutan suara dilakukan, Presiden Mongolia Ukhnaa Khurelsukh disebut telah mendesak parlemen untuk menghormati aspirasi rakyat yang menuntut keadilan dan integritas dalam kepemimpinan negara.
Oyun-Erdene sebelumnya menjabat sebagai perdana menteri dalam pemerintahan koalisi sejak Juli 2024. Meski telah mengundurkan diri, ia masih akan bertugas sebagai perdana menteri sementara hingga penggantinya secara resmi ditunjuk, maksimal dalam 30 hari ke depan.
Pengunduran diri ini menambah daftar panjang krisis politik Mongolia dalam beberapa tahun terakhir, yang terus diwarnai ketidakpuasan publik terhadap korupsi, nepotisme, dan gaya hidup mewah pejabat yang dinilai tidak mencerminkan kondisi ekonomi rakyat. (***)