Spanyol dan Portugal mengalami pemadaman listrik massal yang belum pernah terjadi sebelumnya pada Senin siang (28/4), akibat fenomena atmosfer langka yang memicu gangguan besar pada jaringan listrik di seluruh Eropa. Insiden ini melumpuhkan layanan publik, transportasi, dan komunikasi di Semenanjung Iberia, serta memunculkan kekhawatiran baru atas ketahanan infrastruktur energi di kawasan tersebut.
Spanyol dan Portugal Alami Pemadaman Listrik Massal, Pemerintah Sebut Krisis Energi Terparah dalam Sejarah

Perdana Menteri Spanyol Pedro Sánchez menyebut kejadian ini sebagai “salah satu krisis energi paling serius dalam sejarah negara.” Dalam konferensi pers malam harinya, Sánchez menyampaikan bahwa sekitar 50% pasokan listrik nasional telah berhasil dipulihkan dan pemerintah menargetkan pemulihan penuh pada Selasa.
“Kami melakukan segala yang mungkin untuk mempercepat pemulihan,” kata Sánchez. “Sebanyak 15 gigawatt energi hilang hanya dalam lima detik. Itu belum pernah terjadi sebelumnya.”
Penyebab: Fenomena Atmosfer Langka
Menurut Red Eléctrica, operator jaringan listrik nasional Spanyol, insiden ini dipicu oleh osilasi atmosferik terinduksi — gangguan getaran di atmosfer akibat perubahan suhu ekstrem — yang merusak sinkronisasi jaringan listrik tegangan tinggi. REN, operator energi Portugal, menyatakan fenomena ini menyebabkan ketidakseimbangan mendadak dalam sistem kelistrikan regional.
Red Eléctrica memperkirakan stabilisasi penuh sistem listrik di tingkat Eropa bisa memakan waktu hingga satu minggu.
Layanan Publik dan Transportasi Lumpuh
Dampak pemadaman terasa luas di berbagai sektor. Transportasi umum seperti metro dan kereta api terhenti total. Di Madrid, ratusan penumpang terpaksa berjalan kaki dalam lorong metro yang gelap. Sekitar 35.000 penumpang dilaporkan terjebak di lebih dari 100 kereta, termasuk 11 kereta di wilayah terpencil yang masih menunggu evakuasi.
Lampu lalu lintas yang padam menyebabkan kemacetan besar, memaksa polisi mengatur lalu lintas secara manual. Wali Kota Madrid, José Luis Martínez-Almeida, mengimbau warga untuk membatasi mobilitas agar akses darurat tidak terhambat.
Bandara di kedua negara juga terdampak. Operator Aena mengaktifkan genset darurat, tetapi 344 dari 6.000 penerbangan harus dibatalkan. Layanan metro di Lisbon dan Porto dihentikan total, dan sistem pembayaran digital lumpuh, memaksa supermarket melayani hanya dengan tunai.
Respons Darurat dan Solidaritas Regional
Pemerintah kedua negara mengerahkan tambahan personel keamanan dari Kepolisian Nasional dan Garda Sipil untuk menjaga ketertiban. Rumah sakit bergantung pada generator cadangan untuk menjalankan layanan kritis. Prancis dan Maroko turut memberikan bantuan dengan mengalirkan pasokan listrik tambahan ke Spanyol.
Sebagian besar bank menjalankan sistem cadangan, namun banyak ATM tidak berfungsi. Jaringan telekomunikasi terganggu karena beberapa menara belum menerima aliran listrik kembali.
Di kawasan Arguelles, Madrid, warga bersorak dan bertepuk tangan saat listrik mulai menyala kembali pada Senin malam. Hingga pukul 22.00, Red Eléctrica mencatat 421 dari 680 gardu listrik telah kembali beroperasi, memenuhi sekitar 43% kebutuhan listrik nasional.
Penyidikan dan Peringatan Publik
Pemerintah masih menyelidiki penyebab pasti insiden ini. Para ahli tengah menganalisis kemungkinan terjadinya gangguan sistemik dalam jaringan listrik Eropa. Direktorat Jenderal Lalu Lintas Spanyol dan otoritas transportasi Portugal terus mengimbau warga untuk tetap di rumah dan menghindari perjalanan yang tidak penting.
Insiden ini mengingatkan publik pada pemadaman besar yang terjadi di Amerika Serikat tahun 2003, namun kini dengan skala berbeda dan tantangan baru akibat perubahan iklim dan ketergantungan pada sistem listrik terintegrasi. (***)