Pernah nggak sih kamu ngalamin situasi di mana pasangan tiba-tiba diam seribu bahasa? Nggak ngomong, nggak jawab, bahkan nggak mau menatap mata. Nah, itu yang dinamakan silent treatment. Dalam hubungan, silent treatment sering kali muncul saat konflik muncul, tapi cara ini bisa lebih menyakitkan daripada pertengkaran biasa.
Apa Arti Silent Treatment dalam Hubungan? Ini Penjelasannya!

Apa Itu Silent Treatment?
Silent treatment adalah bentuk komunikasi pasif-agresif, di mana seseorang sengaja mendiamkan pasangannya sebagai bentuk hukuman atau manipulasi emosional. Ini bukan cuma soal diam sementara, tapi tindakan yang bisa menyiksa secara mental.
“Silent treatment adalah bentuk kekerasan emosional terselubung.” — Psikolog Klinis, Dr. Andini Kartika
Seseorang yang memberi silent treatment biasanya ingin membuat pasangannya merasa bersalah, bingung, atau bahkan putus asa. Ini bukan solusi, tapi bisa jadi pemicu keretakan hubungan.
Kenapa Orang Melakukan Silent Treatment?
1. Menghindari Konfrontasi
Beberapa orang takut konflik, jadi mereka memilih diam. Tapi, sayangnya, ini malah memperburuk keadaan.
2. Mengontrol Pasangan
Ada juga yang pakai silent treatment buat mengendalikan pasangan. Semacam, “Kalau kamu nggak nurut, aku bakal diam terus.”
3. Tidak Tahu Cara Mengungkapkan Emosi
Ada orang yang memang nggak terbiasa mengungkapkan perasaan secara terbuka. Jadi mereka memilih bungkam.
4. Merasa Tidak Didengar
Kadang, diam itu bentuk frustasi karena merasa percuma bicara jika terus diabaikan.
Ciri-Ciri Silent Treatment dalam Hubungan
1. Tiba-Tiba Tidak Membalas Pesan atau Telepon
Padahal sebelumnya komunikasi lancar, mendadak seperti menghilang.
2. Menghindari Kontak Mata dan Interaksi
Mereka bisa ada di ruangan yang sama, tapi seolah kamu transparan.
3. Tidak Menjawab Pertanyaan
Bahkan pertanyaan sederhana seperti “Kamu kenapa?” pun diabaikan.
4. Membuat Pasangan Merasa Bersalah
Kamu mulai mikir, “Apa aku salah? Kenapa dia marah?” padahal nggak jelas apa penyebabnya.
Bahaya Silent Treatment untuk Kesehatan Mental
Silent treatment bukan cuma bikin bete. Kalau dibiarkan, efeknya bisa serius.
1. Meningkatkan Kecemasan dan Depresi
Ketika seseorang terus merasa diabaikan, mereka bisa merasa tidak dihargai dan tidak layak dicintai.
2. Merusak Kepercayaan
Diam bisa jadi jurang pemisah yang lebar. Sekali kepercayaan rusak, hubungan sulit diperbaiki.
3. Menyebabkan Trauma Emosional
Jika berulang, silent treatment bisa jadi bentuk emotional abuse yang meninggalkan luka batin.
“Hubungan yang sehat butuh komunikasi dua arah, bukan saling mendiamkan.” — Psikoterapis, Rika Maulida
Apakah Silent Treatment Sama dengan Memberi Ruang?
Ini penting: silent treatment beda dengan “memberi waktu untuk tenang”. Yang satu niatnya meredakan konflik, yang satu lagi adalah hukuman.
Memberi Ruang | Silent Treatment |
---|---|
Disepakati bersama | Tidak ada kesepakatan |
Bertujuan menenangkan diri | Bertujuan menghukum atau menyakiti |
Disertai komunikasi (“Aku butuh waktu”) | Tanpa penjelasan atau kejelasan |
Bagaimana Menghadapi Pasangan yang Memberi Silent Treatment?
1. Tetap Tenang
Jangan langsung bereaksi dengan emosi. Diam juga bisa bikin kamu kehilangan kendali.
2. Tanyakan dengan Lembut
“Aku merasa bingung waktu kamu diam. Bisa kita bicara nanti setelah kamu tenang?”
3. Tetapkan Batasan
Kalau silent treatment terjadi berulang kali, kamu berhak untuk menyampaikan batasan: “Kalau kamu terus diam seperti ini, aku merasa hubungan kita nggak sehat.”
4. Jangan Balas dengan Cara Sama
Dua orang saling diam itu bukan solusi. Jangan masuk ke lingkaran yang sama.
5. Pertimbangkan Bantuan Profesional
Konselor atau terapis bisa bantu menemukan akar masalah dan jalan keluar yang sehat.
Cara Menghindari Silent Treatment dalam Hubungan
1. Belajar Mengomunikasikan Emosi
Katakan: “Aku kesal karena merasa tidak didengar,” bukan langsung mendiamkan.
2. Beri Waktu Saat Emosi Tinggi
Kadang, butuh waktu sendiri dulu. Tapi sampaikan itu: “Aku butuh waktu sebentar, nanti kita lanjutkan ngobrol.”
3. Pahami Pola Komunikasi Pasangan
Mungkin pasanganmu memang butuh waktu untuk memproses emosi. Pahami, tapi jangan biarkan jadi kebiasaan buruk.
4. Gunakan Kata-Kata yang Mengundang Dialog
Contoh: “Apa yang bisa aku lakukan supaya kamu merasa nyaman bicara?”
Ketika Silent Treatment Jadi Kebiasaan: Apa yang Harus Dilakukan?
Kalau kamu merasa silent treatment sering terjadi, ini tanda bahwa ada masalah komunikasi serius. Dan jika kamu selalu menjadi korban, pertimbangkan:
- Apakah hubungan ini sehat?
- Apakah aku merasa dihargai?
- Apakah aku bisa jadi diriku sendiri?
“Cinta itu bukan cuma soal rasa, tapi soal cara. Cara memperlakukan satu sama lain saat senang maupun saat marah.” — Najwa Shihab
Kesimpulan
Silent treatment bukan solusi, tapi justru sumber masalah. Dalam hubungan, komunikasi adalah kunci. Diam bukan emas jika tujuannya menyakiti.
Jika kamu atau pasanganmu terbiasa menggunakan silent treatment, saatnya berubah. Mulailah dengan bicara. Perlahan, tapi jujur.
Hubungan yang sehat itu bukan yang bebas dari konflik, tapi yang bisa menghadapinya bersama tanpa harus saling menyakiti.
Jadi, masih mau pilih diam atau mulai bicara hari ini?