Semifinal Liga Champions musim ini dipastikan menyuguhkan laga klasik nan bergengsi. Raksasa La Liga, FC Barcelona, akan bertarung melawan jawara Serie A, Inter Milan, dalam perebutan satu tiket menuju final. Leg pertama dijadwalkan digelar pada 30 April mendatang.
Barcelona vs Inter Milan: Duel Panas di Semifinal Liga Champions

Barcelona melangkah ke empat besar setelah menyingkirkan Borussia Dortmund di babak perempat final. Di sisi lain, Inter Milan sukses mengamankan tempat semifinal usai menundukkan Bayern Munchen, menegaskan kekuatan wakil Italia di kancah Eropa musim ini.
Bastoni: “Yamal Ancaman Nyata bagi Kami”
Jelang pertandingan besar tersebut, bek andalan Inter Milan, Alessandro Bastoni, buka suara terkait kekhawatirannya menghadapi bintang muda Barcelona, Lamine Yamal. Dalam wawancara eksklusif dengan La Gazzetta dello Sport, Bastoni secara terbuka mengakui potensi besar yang dimiliki pemain 16 tahun itu.
“Bagaimana kami akan menghentikan Lamine Yamal? Saya tidak tahu, karena terakhir kali di Euro, hasilnya tidak berjalan baik untuk kami,” ujar Bastoni, mengingat kembali kekalahan Italia 0–1 dari Spanyol, di mana Yamal tampil memukau bersama Nico Williams.
Menurut Bastoni, kunci menghentikan Barcelona bukanlah sekadar strategi individu, melainkan kolektivitas tim.
“Kami harus bertahan sebagai tim. Kami harus benar-benar fokus dan berada dalam kondisi fisik 100 persen. Hanya dengan begitu kami bisa menyulitkan mereka,” tegasnya.
Inter Andalkan Kolektivitas dan Kepercayaan Diri
Semangat juang yang menjadi ciri khas Inter Milan musim ini kembali digaungkan oleh Bastoni. Ia menyoroti pentingnya semangat kolektif dan keyakinan dalam skuad asuhan Simone Inzaghi.
“Kami punya keberanian, tapi yang terpenting kami percaya pada diri sendiri. Dari luar, Inter mungkin tidak terlihat sebagai favorit, tapi di dalam skuad, kami penuh percaya diri,” kata Bastoni.
Ia juga mengakui bahwa Inter mungkin kalah kualitas secara individu dibandingkan Barcelona, namun kekompakan tim bisa menjadi senjata utama.
“Kami tahu mungkin secara individu kami bukan yang terbaik, tapi bersama-sama, kami bisa menyulitkan siapa pun.”
Namun, Bastoni tidak lupa memberi peringatan keras kepada rekan-rekannya.
“Jika kami berhenti saling membantu dan tidak bekerja secara kolektif, kami berisiko runtuh.”
Menanti Duel Strategi Inzaghi vs Xavi
Pertarungan Barcelona vs Inter Milan tak hanya akan jadi duel antar pemain bintang, tapi juga bentrok strategi antara dua pelatih muda berbakat: Xavi Hernandez dan Simone Inzaghi.
Xavi dikenal dengan pendekatan tiki-taka yang mulai dihidupkan kembali di Camp Nou, sementara Inzaghi membawa Inter tampil efisien dengan serangan cepat dan lini pertahanan solid.
Dengan Lamine Yamal di puncak performa dan Inter yang tengah percaya diri tinggi, laga ini dipastikan akan berlangsung ketat dan emosional. Sorotan dunia tertuju pada 30 April, saat dua raksasa Eropa saling berhadapan demi satu tempat di final Istanbul. (***)