Hong Kong kini menjadi tujuan utama ekspor durian Indonesia, menggeser posisi Malaysia yang selama lima tahun berturut-turut memimpin. Data Badan Pusat Statistik (BPS) per Jumat (6/6) menunjukkan, sepanjang Januari-April 2025, Hong Kong mengimpor 94,46 ton durian asal Indonesia—setara 48,79% dari total ekspor nasional sebesar 193,57 ton senilai USD 473,77 ribu.
Hong Kong Jadi Pasar Utama Ekspor Durian Indonesia, Geser Dominasi Malaysia

Nilai impor durian Indonesia ke Hong Kong mencapai USD 335,29 ribu, mendominasi 70,8% total pendapatan ekspor komoditas ini. Sementara Malaysia, yang sebelumnya konsisten sebagai pengimpor terbesar sejak 2021, turun ke posisi kedua dengan volume 74,89 ton (USD 49,50 ribu). Disusul Belanda (2,31 ton/USD 28,97 ribu), Jerman (2 ton/USD 19,78 ribu), dan Jepang (2 ton).
Perubahan Tren Pasar
Analisis BPS mengungkap pergeseran signifikan:
- 2021-2024: Malaysia selalu menjadi pengimpor teratas dengan puncak volume 343,9 ton (2023).
- 2025: Hong Kong melonjak dari posisi kedua (109,8 ton pada 2024) menjadi pemimpin pasar, didorong tingginya permintaan konsumen.
“Peningkatan ekspor ke Hong Kong menunjukkan daya saing durian Indonesia di pasar premium Asia, meski tetap perlu waspadai fluktuasi permintaan,” jelas Kepala BPS, dikutip dari rilis resmi.
Proyeksi ke Depan
Kementerian Perdagangan menyoroti potensi perluasan pasar ke Eropa (Belanda dan Jerman) yang tumbuh 15% secara year-on-year. Namun, tantangan utama masih pada logistik dan standar kualitas untuk bersaing dengan produsen seperti Thailand.