Hari Raya Idul Adha 1446 H sudah di depan mata. Semangat berbagi dan berkurban mulai menggema di berbagai platform. Namun, di tengah euforia kebaikan ini, muncul ancaman yang wajib kita waspadai: penipuan dengan kedok website donasi palsu. Modus ini makin marak terjadi, bahkan semakin rapi dan meyakinkan.
Hati-hati Momen Idul Adha 1446 H Banyak Link Donasi Palsu Bertebaran!

Kenapa Idul Adha Jadi Momen Empuk Bagi Penipu?
Setiap tahun, ribuan masyarakat berlomba-lomba berdonasi, terutama untuk hewan kurban. Banyak yang tidak sempat datang langsung ke lembaga penyalur, sehingga memilih berdonasi secara online. Nah, celah inilah yang dimanfaatkan oknum tak bertanggung jawab untuk membuat website donasi palsu yang menyerupai lembaga resmi.
“Penipuan digital kerap meningkat menjelang hari besar keagamaan, karena niat baik orang mudah dimanfaatkan,” ujar Dedy Permadi, Staf Ahli Kementerian Kominfo.
Modus Penipuan yang Harus Kamu Waspadai
1. Link Palsu dari Broadcast WhatsApp
Modus paling sering digunakan: menyebarkan link via WhatsApp. Biasanya, pesan itu terlihat meyakinkan, lengkap dengan logo lembaga ternama dan testimoni palsu.
2. Website Donasi Mirip Lembaga Resmi
Para penipu membuat website dengan tampilan mirip ACT, Dompet Dhuafa, Rumah Zakat, dsb. Bahkan nama domainnya nyaris identik, seperti dompetdhuafa.online atau actcharity-id.org.
3. QRIS dan Transfer ke Rekening Pribadi
Korban diarahkan untuk scan QRIS atau transfer ke rekening atas nama pribadi, bukan lembaga resmi. Ini red flag besar yang sering diabaikan karena tergesa-gesa.
4. Testimoni dan Foto Editan
Guna meyakinkan, penipu menampilkan foto kurban atau testimoni dari “donatur” sebelumnya. Padahal, semua konten itu hasil editan.
Ciri-ciri Website Donasi Palsu
Untuk membedakan website donasi asli dan palsu, perhatikan hal-hal berikut:
- URL mencurigakan, biasanya menggunakan domain murah (.xyz, .site, .online).
- Tidak ada kontak resmi seperti nomor telepon tetap atau alamat kantor.
- Tidak terdaftar di Kominfo atau Baznas.
- Gambar dan testimoni terlihat tidak profesional atau tidak sesuai konteks.
- Informasi rekening pribadi, bukan atas nama lembaga.
Bagaimana Cara Melindungi Diri dari Penipuan Ini?
1. Gunakan Website Resmi
Selalu cek website resmi lembaga donasi di Google. Pastikan domain-nya sesuai dan ada tanda keamanan (https).
2. Verifikasi Nomor Rekening
Sebelum transfer, pastikan nama rekening benar-benar sesuai dengan nama lembaga. Gunakan fitur verifikasi bank atau tanya CS resmi.
3. Cek di Kominfo
Kementerian Kominfo menyediakan daftar lembaga resmi yang bisa diakses publik. Kamu bisa cek apakah domain website tersebut terdaftar atau tidak.
4. Jangan Tergiur Deadline dan Promo
Beberapa website donasi palsu memaksa kita berdonasi cepat dengan alasan “stok hewan kurban terbatas” atau “potongan harga kurban”. Hati-hati, ini jebakan!
Dampak Penipuan Donasi Online
Tak hanya kerugian materi, penipuan donasi juga membuat publik kehilangan kepercayaan terhadap lembaga sosial. Bahkan, banyak orang yang jadi enggan berdonasi karena takut tertipu lagi.
“Ketika kepercayaan publik rusak, kegiatan sosial yang seharusnya menolong jadi terhambat,” ujar Nur Efendi, CEO Rumah Zakat.
Tips Memastikan Website Donasi Aman
- Selalu akses dari Google atau aplikasi resmi.
- Hindari klik link dari chat pribadi atau grup.
- Cek review atau komentar di media sosial.
- Jangan pernah transfer ke rekening pribadi.
- Gunakan aplikasi dompet digital yang sudah terpercaya.
Lembaga Donasi Resmi yang Sudah Terverifikasi
Berikut beberapa lembaga terpercaya yang sudah diverifikasi oleh pemerintah:
- Baznas (Badan Amil Zakat Nasional)
- Dompet Dhuafa
- Rumah Zakat
- ACT (Aksi Cepat Tanggap) – periksa status terkini karena sempat bermasalah.
- LAZISMU dan LAZISNU
Pastikan berdonasi hanya melalui situs resmi mereka.
Penutup: Jangan Biarkan Niat Baik Tersesat
Idul Adha adalah momen spesial untuk berbagi. Tapi jangan sampai niat baik justru dimanfaatkan oleh penipu yang membuat website donasi palsu. Edukasi dan kehati-hatian sangat penting agar kebaikan kita sampai ke tangan yang tepat.
Terakhir, jika kamu menemukan tautan mencurigakan, segera laporkan ke Kominfo atau gunakan layanan aduan hoaks. Jangan biarkan penipu terus berkeliaran di ruang digital kita.