Resign itu hak semua pekerja untuk mencari karir yang lebih baik, tapi cara mengundurkan diri juga nggak bisa asal. Mau keluar baik-baik atau nge-dramatisir ala sinetron, tetap butuh surat pengunduran diri yang sopan dan profesional. Jangan sampai gara-gara suratnya asal-asalan, atasan jadi ngomong di belakang, “Oh, jadi gini caranya pamit?”
Mau Resign? Ini Contoh Penulisan Surat Pengunduran Diri

Nah, biar nggak salah langkah, yuk kita bahas cara membuat surat resign yang benar plus contohnya!
Kenapa Harus Pakai Surat Pengunduran Diri?
Banyak yang mikir, “Ah, ngomong langsung aja!” atau “Chat aja kan bisa?” Tapi, dalam dunia profesional, surat pengunduran diri itu tanda penghormatan. Selain itu, ada beberapa alasan kenapa surat ini penting:
- Bukti Resmi: Biar HRD nggak bisa pura-pura lupa kalau kita udah pamit.
- Membangun Citra Baik: Resign dengan elegan itu tanda profesionalisme.
- Memastikan Hak Karyawan: Beberapa perusahaan butuh surat resmi buat proses administrasi, termasuk pesangon (kalau ada).
- Mencegah Drama: Jangan sampai ada miskomunikasi soal kapan hari terakhir kerja.
Struktur Surat Pengunduran Diri yang Baik
Biar suratnya nggak asal nulis “Saya resign, bye!”, ada beberapa hal yang wajib dicantumkan:
1. Tanggal Surat
Biasanya ditaruh di pojok kanan atas. Ini penting biar ada bukti kapan kita resmi mengajukan resign.
2. Tujuan Surat
Biasanya ditujukan ke atasan langsung atau HRD. Contohnya:
“Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama Atasan] di [Nama Perusahaan].”
3. Paragraf Pembuka
Ini bagian buat ngasih tahu maksud suratnya secara langsung tapi tetap sopan. Misalnya:
“Dengan hormat, melalui surat ini saya ingin menyampaikan pengunduran diri saya dari posisi [jabatan] di [nama perusahaan], efektif per [tanggal terakhir kerja].”
4. Alasan Resign (Opsional)
Kalau mau nyantumin alasan, cukup yang umum aja. Contoh:
- Karena alasan pribadi: “Saya memutuskan untuk mengundurkan diri karena ingin fokus pada pengembangan karier di bidang lain.”
- Karena pendidikan: “Saya ingin melanjutkan studi dan memerlukan waktu penuh untuk belajar.”
- Karena kesempatan lain: “Saya mendapat tawaran yang sejalan dengan tujuan karier saya.”
Nggak perlu lebay atau ngejelek-jelekin kantor lama, ya!
5. Ucapan Terima Kasih
Ini wajib, apalagi kalau perusahaan sudah memberi banyak pengalaman. Contohnya:
“Saya berterima kasih atas kesempatan dan pengalaman berharga yang telah saya dapatkan selama bekerja di perusahaan ini. Saya belajar banyak hal yang akan sangat berguna di masa depan.”
6. Kesediaan untuk Transisi
Supaya perusahaan nggak merasa ditinggal gitu aja, tunjukkan niat baik buat bantu transisi pekerjaan:
“Saya siap membantu dalam proses transisi selama sisa masa kerja saya agar tidak menghambat operasional perusahaan.”
7. Penutup dan Salam Hormat
Tutup dengan kalimat yang sopan seperti:
“Demikian surat ini saya sampaikan. Terima kasih atas pengertiannya.”
Lalu tambahkan tanda tangan dan nama jelas.
Contoh Surat Pengunduran Diri
[Tanggal]
Kepada Yth. Bapak/Ibu [Nama Atasan]
[Nama Perusahaan]
Dengan hormat,
Melalui surat ini, saya ingin menyampaikan pengunduran diri saya dari posisi [jabatan] di [nama perusahaan], efektif per [tanggal terakhir kerja]. Keputusan ini saya ambil setelah mempertimbangkan dengan matang demi perkembangan karier dan alasan pribadi lainnya.
Saya mengucapkan terima kasih atas kesempatan, bimbingan, dan pengalaman berharga yang telah saya dapatkan selama bekerja di perusahaan ini. Saya sangat menghargai dukungan dari rekan kerja dan manajemen yang telah membantu saya berkembang secara profesional.
Untuk memastikan transisi berjalan lancar, saya siap membantu dalam serah terima tugas hingga hari terakhir saya bekerja.
Demikian surat ini saya sampaikan. Terima kasih atas pengertian dan dukungannya.
Hormat saya,
[Nama Lengkap]
[Tanda Tangan]
Tips Resign dengan Elegan
Selain suratnya yang harus rapi, cara menyampaikan pengunduran diri juga penting. Berikut beberapa tipsnya:
1. Pilih Waktu yang Tepat
Jangan resign mendadak, minimal kasih tahu 1 bulan sebelum supaya perusahaan bisa cari pengganti.
2. Bicara Langsung dengan Atasan
Sebelum kirim surat, bicarakan dulu secara langsung. Ini bentuk etika profesional.
3. Jaga Profesionalisme Hingga Hari Terakhir
Jangan kerja malas-malasan setelah kasih surat. Tetap tunjukkan performa terbaik.
4. Jangan Drama atau Curhat di Sosmed
Nggak perlu posting “Akhirnya bebas dari neraka!” di media sosial. Jaga reputasi tetap positif.
5. Bangun Relasi Baik
Siapa tahu nanti butuh rekomendasi atau malah ketemu di perusahaan lain.
Kata Pakar tentang Mengundurkan Diri dengan Baik
Menurut Dr. John Sullivan, seorang pakar HR dari Silicon Valley, “Resigning gracefully isn’t just about leaving, it’s about leaving doors open for future opportunities.” Jadi, resign yang baik itu nggak cuma tentang pergi, tapi juga soal menjaga hubungan baik ke depan.
Kesimpulan
Mengundurkan diri dari pekerjaan adalah keputusan besar yang harus dilakukan dengan profesional. Surat pengunduran diri bukan sekadar formalitas, tapi juga bentuk penghormatan terhadap perusahaan dan rekan kerja. Dengan cara yang tepat, resign bisa jadi langkah maju tanpa meninggalkan kesan buruk.
Jadi, kalau sudah yakin mau resign, jangan lupa buat suratnya dengan benar, ya!
Refrensi: https://izzamedia.com