Saluran Whatsapp GratisTimnas Indonesia U-22 tengah bersiap menghadapi laga uji coba internasional melawan Timnas Mali U-22 pada FIFA Matchday November 2025. Pertandingan ini menjadi bagian penting dari persiapan menuju SEA Games 2025 di Thailand, yang akan digelar Desember mendatang.
Pelatih Indra Sjafri berencana memanfaatkan laga ini untuk mengukur sejauh mana kekuatan skuad Garuda Muda sebelum bertarung di ajang regional terbesar Asia Tenggara tersebut. Selain itu, duel melawan Mali juga dianggap sebagai kesempatan untuk menggoyahkan mental para pesaing utama seperti Thailand dan Vietnam.
Uji Coba untuk Ukur Kesiapan dan Mental
Pengamat sepak bola nasional, Kesit Budi Handoyo, menilai laga melawan Mali memiliki arti penting tidak hanya sebagai ajang pemanasan, tetapi juga sebagai tolak ukur kesiapan pemain. Menurutnya, kehadiran beberapa pemain diaspora bisa menjadi kunci tambahan kekuatan tim.
“Jadi, ada kesempatan bagi Timnas Indonesia U-22 yang akan diterjunkan pada SEA Games 2025 saat menghadapi Mali U-22 yang sudah ditetapkan pada FIFA Matchday November ini,” ujar Kesit Budi Handoyo dikutip dari Nusantara TV.
Ia menambahkan, kombinasi pemain lokal dan diaspora seperti Ivar Jenner, Dion Markx, dan Mauro Zijlstra akan memberikan warna baru dalam strategi permainan tim. “Dengan tambahan pemain-pemain diaspora itu, saya yakin kekuatan Timnas Indonesia U-22 bisa meningkat signifikan,” ujarnya.
Target Realistis: Pertahankan Emas SEA Games
Kesit optimistis Timnas Indonesia U-22 dapat kembali merebut medali emas di SEA Games 2025, meskipun Thailand berstatus sebagai tuan rumah dan pesaing terberat.
“Pada edisi sebelumnya, kita berhasil meraih medali emas untuk pertama kalinya dalam 32 tahun. Jadi, target mempertahankan emas sangat realistis,” kata Kesit.
Namun, ia juga mengingatkan bahwa sepak bola kerap penuh kejutan. “Kita memang punya peluang besar, tapi juga perlu waspada karena faktor-faktor eksternal bisa memengaruhi performa. Bahkan Menpora sempat menyoroti kekhawatiran terkait penyelenggaraan SEA Games di Thailand,” tambahnya.
Kedalaman Skuad Jadi Senjata Utama
Pengamat sepak bola lainnya, Ronny Pangemanan atau yang akrab disapa Bung Ropan, mengapresiasi langkah Indra Sjafri yang memanggil sejumlah pemain muda potensial. Ia menilai kehadiran pemain-pemain naturalisasi seperti Ivar Jenner, Mauro Zijlstra, dan Dion Markx akan menambah kedalaman skuad Garuda Muda.
“Kalau para pemain ini bisa diizinkan klubnya untuk bermain di SEA Games 2025, saya kira Timnas Indonesia U-22 bisa bersaing dengan baik melawan tim kuat seperti Vietnam dan Thailand,” ujar Ropan.
Menurutnya, lini tengah menjadi salah satu sektor paling menjanjikan di skuad kali ini. “Selain Ivar, ada Arkhan Fikri, Toni Firmansyah, Robi Darwis, Rayhan Hannan, dan Ananda Raehan. Mereka semua pemain muda yang punya potensi besar,” ujarnya.
Garuda Muda Punya Banyak Pilihan di Lini Depan
Ropan menilai, salah satu kekuatan terbesar Timnas U-22 saat ini terletak pada sektor penyerangan. “Stok pemainnya banyak dan tebal. Di depan bakal ada Mauro Zijlstra, Jens Raven, Hokky Caraka, dan Rahmat Arjuna. Ini malah bisa membuat Coach Indra pusing memilih starter,” katanya sambil tertawa.
Ia juga menyebut bahwa kemenangan melawan Mali bisa memberikan sinyal kuat kepada pesaing utama di Asia Tenggara. “Thailand dan Vietnam pasti akan memantau laga ini. Kalau kita bisa menang, mereka bakal lebih waspada menghadapi Timnas Indonesia U-22,” ujarnya.
Dengan kekuatan merata di semua lini, Garuda Muda diyakini siap tampil maksimal di laga uji coba melawan Mali U-22. Hasil positif di pertandingan tersebut bisa menjadi modal berharga untuk menjaga kepercayaan diri menuju SEA Games 2025. (***)
