Kemenangan Timnas Indonesia atas China dengan skor tipis 1-0 dalam laga Kualifikasi Piala Dunia 2026, Kamis (5/6/2025) di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK), membawa euforia besar di kalangan pendukung Garuda. Namun, di balik sorak sorai pendukung, kontroversi justru mencuat di dunia maya akibat komentar provokatif dari salah satu pendukung tim tamu.
Indonesia Kalahkan China 1-0 di Kualifikasi Piala Dunia 2026, Netizen Perang Komentar di Medsos

Pertandingan yang berlangsung sengit itu membuktikan ketangguhan skuad asuhan Shin Tae-yong. Gol semata wayang Indonesia menjadi penentu penting dalam persaingan Grup F, sekaligus memperbesar peluang lolos ke fase berikutnya.
Namun tak berselang lama setelah peluit panjang berbunyi, suasana panas beralih ke media sosial. Seorang warganet yang mengaku sebagai pendukung China menuliskan komentar yang menyulut emosi publik Indonesia.
Artikel Terkait:

Jadwal Pertandingan Jepang vs Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
“Tidak apa-apa, kita hanya kalah dalam sepak bola, mereka mungkin akan kehilangan negaranya dalam beberapa tahun,” tulis akun tersebut dalam bahasa Inggris.
Pernyataan itu langsung menuai kecaman dari netizen Indonesia yang menganggap komentar tersebut tidak relevan dengan konteks olahraga, serta menyinggung isu nasional yang sensitif. Sebagian menyebut komentar itu sebagai bentuk arogansi dan tidak sportif, yang mencoreng semangat fair play.
Di sisi lain, tak sedikit warga Indonesia yang justru mengamini bahwa negara tengah menghadapi tantangan berat di sektor sosial dan politik. Salah satu isu yang tengah ramai dibicarakan adalah rencana tambang nikel di kawasan wisata Raja Ampat, Papua Barat Daya. Rencana ini dianggap mengancam kelestarian ekosistem salah satu surga wisata dunia tersebut.
Sebagai respons, publik di media sosial ramai-ramai menggaungkan tagar #SaveRajaAmpat, mendesak pemerintah agar meninjau ulang kebijakan yang dinilai berpotensi merusak lingkungan demi kepentingan industri.
Hingga berita ini diturunkan, pihak PSSI maupun perwakilan Timnas belum memberikan pernyataan terkait polemik di media sosial tersebut. Fokus tim disebut tetap pada persiapan menghadapi pertandingan selanjutnya di babak kualifikasi.
Meski demikian, pengamat olahraga menyarankan agar konflik di media sosial tidak membayangi pencapaian tim nasional yang sedang berada dalam tren positif.
“Kemenangan ini seharusnya dirayakan sebagai momentum membangun kepercayaan diri tim. Soal komentar provokatif, publik kita sudah cukup dewasa untuk memilah mana kritik, mana hinaan,” ujar seorang pengamat sepak bola nasional.
Pertandingan Indonesia vs China bukan hanya menjadi pertempuran di lapangan, tapi juga membuka ruang refleksi tentang dinamika sosial yang lebih luas—dari nasionalisme, solidaritas, hingga kesadaran lingkungan. (***)