Baru-baru ini, dunia tren medsos kembali diguncang. Bukan karena video kucing lucu atau challenge joget, tapi karena satu istilah baru yang tiba-tiba muncul di mana-mana: Sigma boy. Istilah ini jadi salah satu bahasa gaul yang rame dibicarain anak-anak Gen Z di TikTok, Twitter (eh, X!), sampai Instagram. Tapi, apa sih sebenarnya sigma boy itu? Kenapa dia bisa viral banget? Apakah kamu termasuk golongan sigma ini?
Sigma Boy Viral di Medsos, Ini Ciri-ciri dan Artinya!

Tenang, bro! Santai dulu. Di artikel ini, kita bakal kupas habis tentang arti, ciri-ciri, dan kenapa label ini bisa jadi tren di dunia maya. Siap? Gaskeun!
Apa Itu Sigma Boy? Gak Cuma Gaya-Gayaan Doang
Asal Usul Istilah Sigma Male
Sebelum ngomongin sigma boy, kita kenalan dulu sama “abangnya”, yaitu sigma male. Ini istilah yang pertama kali muncul di kalangan psikologi populer, katanya sih sebagai bentuk alternatif dari alpha male. Kalau alpha male itu pemimpin kawanan, yang paling dominan dan suka spotlight, sigma male ini justru kebalikannya.
“Sigma males are introverted, self-sufficient, and march to the beat of their own drum,” kata Richard Cooper, seorang entrepreneur dan penulis buku The Unplugged Alpha.
Nah, dari sinilah muncul turunan barunya: sigma boy. Versi lebih muda, lebih ngepop, dan pastinya… lebih viral di TikTok.
Ciri-ciri Sigma Boy yang Lagi Ngetren
1. Anti Mainstream, Tapi Bukan Sok Misterius
Sigma boy tuh biasanya punya kepribadian yang beda dari kebanyakan cowok. Bukan karena dia aneh, tapi karena dia punya jalan hidup sendiri. Kayak tokoh utama di anime yang diem-diem badass.
Biasanya mereka:
- Nggak suka drama
- Milih sendiri daripada harus basa-basi
- Fokus sama tujuan hidupnya
Tapi bukan berarti mereka dingin kayak freezer, ya. Mereka tetap bisa punya empati dan koneksi sosial, cuma nggak suka pamer aja.
2. Gak Peduli Omongan Orang
Beda sama cowok-cowok yang sibuk nyari validasi, sigma boy lebih fokus ke dirinya sendiri. Mau dibilang cuek? Bodo amat. Mau dibilang aneh? Ya udah, emang beda.
“Sigma males don’t crave approval. They define their own standards of success,” jelas Michael Pariser, seorang psikoterapis terkenal dari LA.
3. Punya Misi Hidup yang Jelas
Nih ya, jangan bayangin sigma boy itu cuma rebahan di kamar gelap sambil denger lagu mellow. Mereka justru sangat terarah dan tahu apa yang mereka mau capai. Tapi caranya? Nggak biasa.
Contoh: daripada kerja di kantor 9 to 5, mereka pilih jadi digital nomad. Atau, lebih suka belajar otodidak daripada ikut seminar mahal.
Kenapa Sigma Boy Jadi Tren di Medsos?
1. Cocok Sama Jiwa Gen Z yang Anti Sok Tahu
Gen Z itu punya radar super sensitif terhadap ke-palsuan. Mereka lebih suka jadi diri sendiri daripada ikut tren yang nggak sesuai. Nah, sigma boy ini kayak representasi pas dari vibe itu.
Makanya di TikTok banyak banget konten:
- POV jadi sigma boy
- Tips jadi cowok cool tanpa harus pamer
- Reaction cewek-cewek soal sigma boy
2. Jadi Simbol Cowok ‘Matang Tapi Lowkey’
Lucunya, banyak cewek yang mulai bilang, “Aku maunya cowok yang kayak sigma, yang cool tapi gak norak.” Boom! Langsung viral deh istilahnya.
Dan ya, kontennya relate banget. Bayangin aja: cowok yang jarang muncul tapi sekali muncul langsung bikin semua cewek ngelirik. Kayak karakter utama di drama Korea episode pertama.
Bahasa Gaul & Evolusi Istilah ‘Sigma’
1. Dari Alpha ke Sigma, Sampai Beta dan Delta
Dulu, orang cuma tau alpha male. Terus makin ke sini, muncul:
- Beta male: cowok yang manut dan gak suka konfrontasi
- Delta male: agak tertutup dan punya trust issue
- Sigma male: yang kita bahas dari tadi
Bahasa gaul di internet tuh emang berkembang cepat banget, bro. Bahkan ada meme yang ngerank cowok kayak kelas sosial. Tapi jangan terlalu dianggap serius juga ya.
2. Sigma Boy Jadi Meme & Gaya Hidup
Banyak banget konten lucu seputar sigma boy. Misalnya:
- “Dia gak ghosting kamu. Dia lagi meditasi jadi sigma.”
- “Kalau dia gak bales chat, berarti dia lagi fokus jadi versi terbaik dari dirinya.”
Lucu? Iya. Tapi banyak juga yang ngambil esensi positifnya buat jadi lebih fokus ke pengembangan diri. It’s all about mindset.
Sigma Boy vs Soft Boy vs F Boy: Biar Gak Salah Paham
Sigma Boy
Misterius, independen, gak butuh validasi
Soft Boy
Sensitif, suka puisi, kadang baperan
F Boy
Niatnya deketin cewek buat main-main doang (hati-hati ya, girls!)
Jadi, beda banget ya. Jangan ketuker! Sigma boy bukan berarti gak punya perasaan. Dia cuma gak mau ikut arus aja.
Kelebihan dan Kekurangan Jadi Sigma Boy
Kelebihan:
- Gak mudah terbawa arus
- Lebih produktif karena fokus
- Jadi inspirasi buat orang lain
Kekurangan:
- Kadang terlalu individualis
- Susah buka diri ke orang baru
- Bisa disalahpahami sebagai sombong
Tapi ya, semua gaya hidup pasti ada plus minusnya. Yang penting tetap balance.
Tips Jadi Sigma Boy Versi Kamu Sendiri
1. Kenali Diri Sendiri Dulu
Gak usah maksa jadi orang lain. Mulai dari yang sederhana: kamu sukanya apa, kamu butuh apa.
2. Kurangi Main Sosmed, Tambah Main Kehidupan Nyata
Ironis sih ya, padahal tren ini viral dari medsos. Tapi justru sigma boy itu lebih fokus ke dunia nyata.
3. Jangan Takut Sendiri
Kesendirian itu bukan kutukan. Kadang, dari situ kita bisa kenal diri sendiri lebih dalam.
Kata Ahli Tentang Fenomena Sigma Boy
Menurut Dr. Jean Twenge, penulis buku iGen, tren kayak gini muncul karena banyak anak muda sekarang yang nyari makna hidup yang lebih dalam.
“Young people today are turning inward not because they’re selfish, but because they’re looking for purpose.”
Nah loh. Jadi jelas ya, ini bukan soal gaya-gayaan aja. Tapi refleksi dari perubahan cara berpikir generasi sekarang.
Kesimpulan
Gaya hidup ala sigma boy bisa jadi inspirasi buat banyak orang. Tapi jangan sampai kamu menjadikannya topeng buat nutupin masalah atau trauma pribadi. Ingat, jadi independen itu keren. Tapi jadi manusia yang seimbang jauh lebih keren. Kalau kamu merasa relate, boleh banget eksplor lebih jauh. Tapi kalau enggak, juga gak masalah. Karena di akhir hari, yang paling penting itu: jadi versi terbaik dari diri kamu sendiri.
Udah siap jadi sigma versi kamu? Atau kamu udah merasa sigma dari dulu tanpa sadar? Share di kolom komentar dong, biar kita bahas bareng-bareng!
Referensi: https://klinikcgm.co.id/