Menu

Beranda/Serba-serbi/Apa itu Jancok? Arti dan Sejarah Uniknya

Apa itu Jancok? Arti dan Sejarah Uniknya

(Diperbarui: 15 Februari 2025)
SW
Sandika Wijaya
Rusdimedia.com
Apa itu Jancok

“Jancok!” Pasti kamu pernah dengar kata ini, kan? Entah di tongkrongan, media sosial, atau mungkin malah diucapkan teman saat sedang emosi. Kata ini memang cukup terkenal, terutama di daerah Jawa Timur. Tapi, apa sebenarnya arti jancok? Apakah hanya sekadar umpatan, atau ada sejarah unik di baliknya? Yuk, kita kupas tuntas!

Asal-usul Kata Jancok

Banyak versi yang beredar tentang asal-usul kata “jancok”. Salah satu teori yang cukup populer mengatakan bahwa kata ini berasal dari istilah “diancuk”, yang dalam bahasa Jawa berarti “dikawinkan” atau “dilakukan sesuatu yang tidak sopan”. Seiring berjalannya waktu, pelafalannya berubah menjadi “jancok” dan digunakan sebagai ekspresi spontan dalam berbagai situasi.

Ada juga yang mengatakan bahwa “jancok” adalah plesetan dari “John Cock”, seorang tentara kolonial Belanda yang terkenal galak dan sering membuat warga lokal kesal. Nah, karena kesal, akhirnya orang-orang menyebutnya dengan nada kasar, yang lama-lama berubah menjadi umpatan khas Jawa Timur ini.

Makna dan Penggunaannya

1. Sebagai Umpatan

Jujur aja, sebagian besar orang menggunakan kata ini sebagai umpatan. Biasanya, ini keluar saat seseorang marah, kesal, atau kecewa. Misalnya:

“Jancok, macet lagi!”

Kalimat ini biasanya diucapkan dengan penuh emosi dan sering ditemani ekspresi wajah kesal. Kalau kamu mendengar seseorang mengucapkan ini dengan nada tinggi, lebih baik jangan dekat-dekat dulu!

2. Sebagai Ekspresi Keakraban

Siapa sangka, kata yang terdengar kasar ini justru bisa menjadi tanda pertemanan? Di Surabaya dan sekitarnya, kata ini bisa digunakan sebagai sapaan akrab antar teman. Contohnya:

“Jancok, lama banget nggak ketemu!”

Kalau ini diucapkan dengan nada bercanda, berarti itu tanda sayang, bukan penghinaan. Jadi, kalau ada teman dari Jawa Timur yang manggil kamu dengan kata ini, jangan buru-buru marah. Itu tanda kalau dia udah nganggep kamu sebagai teman dekat!

3. Sebagai Bentuk Ekspresi Keheranan

Selain umpatan dan sapaan, kata ini juga bisa dipakai untuk menunjukkan keterkejutan. Misalnya:

“Jancok! Mahal banget harga tiket konsernya!”

Nah, dalam konteks ini, kata ini berfungsi seperti “wow” atau “gila” dalam bahasa Indonesia standar.

Apakah Jancok Kasar atau Tidak?

Pertanyaan ini agak tricky. Di satu sisi, kata ini adalah kata kasar yang sering digunakan untuk memaki. Tapi di sisi lain, kata ini bisa menjadi ungkapan akrab antar teman. Jadi, jawabannya tergantung konteks dan kepada siapa kata ini diucapkan.

Seorang pakar bahasa dari Universitas Airlangga, Dr. Suyanto, pernah mengatakan:

“Jancok dalam budaya Jawa Timur bisa menjadi bagian dari identitas komunikasi. Namun, penggunaannya tetap harus disesuaikan dengan norma sosial.”

Jadi, kalau kamu bukan orang Jawa Timur dan belum akrab dengan seseorang, lebih baik jangan asal ngomong. Bisa-bisa malah bikin masalah!

Dalam Budaya Modern

Seiring berkembangnya zaman, kata ini makin sering muncul di berbagai media. Mulai dari meme, lagu, sampai stand-up comedy. Misalnya, beberapa komika dari Jawa Timur sering menyelipkan kata ini dalam materi mereka untuk menggambarkan kehidupan sehari-hari dengan lebih natural.

Selain itu, di dunia musik, ada beberapa lagu ber-genre hip-hop dan dangdut yang memasukkan kata ini dalam liriknya. Ini semakin mempertegas bahwa kata ini telah menjadi bagian dari budaya modern di Indonesia.

Etika Menggunakan Kata Jancok

Meskipun sering digunakan, tetap ada etika dalam mengucapkan “jancok” agar tidak menyinggung orang lain. Berikut beberapa tipsnya:

1. Jangan Pakai di Situasi Formal

Bicara dengan atasan atau orang yang lebih tua? Hindari menggunakan kata ini. Gunakan bahasa yang lebih sopan agar tetap profesional.

2. Kenali Lawan Bicara

Sebelum mengucapkan kata ini, pastikan lawan bicaramu tidak merasa tersinggung. Kalau dia memang orang Surabaya yang sudah akrab denganmu, kemungkinan besar nggak masalah.

3. Jangan Gunakan dengan Nada Emosi Berlebihan

Menggunakan “jancok” sebagai ungkapan akrab oke, tapi kalau dipakai dengan nada marah, bisa berujung pada konflik. Jadi, tetap bijak dalam menggunakannya.

Kesimpulan

Jadi, apa itu “jancok”? Pada dasarnya, kata ini memiliki banyak makna tergantung pada konteksnya. Bisa jadi umpatan, sapaan akrab, atau bahkan ekspresi keterkejutan. Namun, penggunaannya tetap harus bijak agar tidak menyinggung orang lain.

Nah, sekarang kamu sudah tahu arti dan sejarah unik “jancok”. Kalau ada teman dari Surabaya yang tiba-tiba manggil kamu dengan kata ini, jangan langsung marah, ya. Bisa jadi itu tanda kalau dia sudah menganggapmu teman sejati!

Bagaimana reaksi Anda?

Tinggalkan Komentar