Kepala Sekolah SMKN 1 Tejakula, berinisial MA, terancam dicopot dari jabatannya usai perayaan kelulusan siswa di sekolah tersebut viral karena menghadirkan disk jockey (DJ) perempuan yang mengenakan seragam sekolah ketat dan bergoyang bersama para siswa.
Kepsek SMKN 1 Tejakula Terancam Dicopot Usai Pesta Kelulusan Diiringi DJ Berpakaian Seragam Ketat

Acara kelulusan yang digelar pada Rabu, 28 April 2024 pukul 16.00 hingga 17.30 WITA itu menjadi sorotan publik setelah video DJ Diah Krisna beredar luas di media sosial. Dalam video tersebut, sang DJ tampil mengenakan seragam SMA ketat dan bergoyang di atas panggung bersama siswa, memicu kritik dari berbagai kalangan.
Kepala Dinas Pemuda dan Olahraga (Kadispora) Provinsi Bali, Boy Jayawibawa, menyatakan pihaknya menyesalkan peristiwa tersebut dan tidak menutup kemungkinan kepala sekolah akan dikenakan sanksi berat.
“SMKN 1 Tejakula itu kami sudah kebablasan, kami kecolongan dan hari ini guru sudah diperiksa oleh inspektorat. Bukan tidak mungkin itu ada sanksi berat bahkan sampai pada penurunan kepala sekolah, pencopotan,” tegas Boy di Kantor DPRD Bali, Selasa (14/5).
Boy mengungkapkan pihaknya telah memberikan arahan kepada seluruh kepala sekolah mengenai teknis pelaksanaan perayaan kelulusan. Ia mengingatkan agar acara tidak menimbulkan beban finansial bagi orang tua siswa, mengingat kondisi ekonomi masyarakat yang belum sepenuhnya pulih.
“Sesuai dengan arahan Pak Presiden, jangan sampai kelulusan siswa mengeluarkan biaya yang memberatkan orang tua siswa,” lanjut Boy.
Selain itu, ia juga menekankan bahwa kegiatan kelulusan seharusnya dilakukan di aula sekolah atau fasilitas pemerintah, dengan pengawasan penuh dari pihak sekolah.
Pihak sekolah diketahui telah memberikan izin kepada siswa untuk menyelenggarakan konser musik sebagai bagian dari perayaan kelulusan. Acara itu dibiayai sendiri oleh para siswa dan berjalan tertib tanpa adanya keributan, narkoba, maupun alkohol.
Kepala Bidang SMK Dinas Pendidikan Kepemudaan dan Olahraga (Disdikpora) Bali, Crisna Adijaya, menyebut bahwa para siswa hanya sedang mengekspresikan kegembiraan mereka atas kelulusan, meski dinilai kurang sensitif terhadap situasi sosial.
“Saya pikir kita harus optimistis melihat ke depan saja, artinya kita anggap kemarin itu bentuk ekspresi dari siswa yang setiap tahun kelulusan ada-ada saja kreativitasnya,” ujar Crisna.
Meski demikian, Crisna juga mengakui bahwa masyarakat memiliki persepsi beragam atas pesta kelulusan tersebut.
Terkait polemik yang terjadi, DJ Diah Krisna akhirnya buka suara dan menyampaikan permintaan maaf kepada publik. Ia menyadari bahwa aksinya menimbulkan kontroversi.
“Kami mohon maaf atas pro dan kontra terkait viralnya postingan tersebut,” ujar Diah.
Kini, inspektorat tengah melakukan pemeriksaan terhadap pihak sekolah, termasuk Kepala SMKN 1 Tejakula, untuk menentukan bentuk sanksi yang akan diberikan. Kadispora Boy Jayawibawa menambahkan bahwa pihaknya akan terus berkoordinasi dengan inspektorat terkait proses penegakan disiplin.
“Setelah ini kami akan berkoordinasi ke inspektorat bagaimana bentuk hukumannya, apakah hukuman berat atau disiplin, karena kepala sekolah kan napas dari pendidikan,” pungkasnya.