RUSDI – Nama Kevin Diks kian mencuri perhatian publik sepakbola Indonesia. Pemain asal Belanda keturunan Indonesia ini menjadi sorotan setelah Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, memastikan bahwa Diks akan menjalani proses naturalisasi demi memperkuat Timnas Indonesia. Dengan darah Maluku yang mengalir dalam tubuhnya, Diks menambah daftar panjang pemain keturunan Indonesia-Belanda yang memiliki akar budaya Indonesia, khususnya Maluku.
Kevin Diks, Pemain Keturunan Maluku Siap Gabung Timnas Indonesia

Diks, yang kini berusia 28 tahun, berposisi sebagai bek sayap kanan maupun bek tengah. Pemain ini dikenal dengan kemampuan bertahan yang solid dan mobilitas tinggi, kualitas yang menjadikannya salah satu pilihan potensial untuk menambah kekuatan lini pertahanan Timnas Indonesia. Di usia yang disebut sebagai puncak karier, Diks diproyeksikan memiliki karier yang panjang dan berpotensi menjadi aset berharga bagi skuad Garuda dalam beberapa tahun ke depan.
Kepada media Denmark Bold, Diks menceritakan perjalanan keluarganya yang berdarah Indonesia, terutama dari kakek dan neneknya yang bermarga Bakarbessy.
“Orang tua ibu saya lahir di pulau kecil Ambon dan mereka pindah ke Belanda untuk mencari kehidupan yang lebih baik setelah perang,” ujar Diks.
Sejarah mencatat bahwa diaspora Maluku, khususnya mantan tentara Koninklijk Nederlandsch-Indisch Leger (KNIL), banyak yang menetap di Belanda usai Perang Dunia II, membentuk komunitas keturunan Maluku yang berkembang pesat hingga kini. Data populasi mencatat sekitar 2 persen dari 17-18 juta penduduk Belanda adalah orang-orang Indonesia keturunan Maluku, termasuk di antaranya figur sepakbola seperti Stefano Lilipaly dan Ezra Walian yang telah membela Timnas Indonesia.
Langkah Indonesia untuk mencari pemain keturunan dari Belanda bukanlah hal baru. Sebelumnya, nama-nama besar seperti Diego Michiels, Sergio van Dijk, dan Jhon van Beukering juga melalui jalur naturalisasi. Bahkan, di era pelatih Shin Tae-yong, Indonesia terus membuka pintu bagi para pemain keturunan, dengan pemain asal Inggris seperti Elkan Baggott dan Jordi Amat menjadi pengecualian di antara dominasi pemain keturunan Belanda.
Namun, proses untuk memilih membela Timnas Indonesia bukanlah pilihan sederhana bagi pemain keturunan seperti Diks. Di usia muda, banyak pemain keturunan yang cenderung memilih Timnas Belanda, mengingat ketatnya kompetisi dan prestise yang ditawarkan. Namun, panggilan dari tanah leluhur sering kali menjadi dorongan emosional yang kuat.
“Saya terbuka untuk kedua negara (Belanda dan Indonesia). Jelas Belanda punya banyak pemain bintang. Tapi ini soal kebanggaan, saya mau bawa Indonesia ke peta sepakbola dunia,” ungkap Diks pada 2020 lalu.
Diks juga mengakui bahwa dirinya sangat ingin lebih dekat dengan Indonesia. Di masa kecilnya, ia telah diajari bahasa Indonesia dasar oleh kakek dan neneknya. Meski belum lancar, Diks mengaku sudah hafal beberapa kata seperti “aku cinta kamu,” “selamat makan,” hingga “selamat tidur.” Ia juga bercerita bahwa dirinya sudah dua kali berkunjung ke Indonesia, salah satunya adalah ke Raja Ampat dan Bali, untuk menyaksikan langsung keindahan alam serta budaya Indonesia.
Pada usianya saat ini, Diks memiliki kesempatan untuk membangun karier panjang di sepakbola internasional, termasuk di Timnas Indonesia. Dengan rata-rata usia pensiun pemain sepakbola yang berkisar di angka 35 hingga 38 tahun, karier Diks di level internasional masih sangat terbuka. Jika naturalisasi berjalan lancar, Diks akan segera berseragam Garuda untuk memperkuat skuad Merah Putih dalam kompetisi mendatang.
Masih ada tahapan yang harus dilalui, baik dari sisi regulasi FIFA maupun kesepakatan dengan pihak terkait, namun dengan komitmen PSSI, harapan kehadiran Diks di lapangan sebagai bagian dari Timnas Indonesia kini semakin dekat.
Perkembangan Sepakbola Indonesia di Tangan Diaspora
Langkah PSSI ini menambah optimisme terhadap peningkatan kualitas Timnas Indonesia. Dengan bergabungnya Kevin Diks, pemain berpengalaman yang telah berkarier di liga-liga Eropa, diharapkan dapat memperkaya strategi pertahanan yang solid dan gaya permainan yang kompetitif. Naturalisasi yang dijalani oleh Diks juga membuka peluang bagi pemain-pemain keturunan lainnya untuk turut serta memperkuat skuad Garuda.
Kevin Diks, dengan semangat dan kebanggaan akan akar budayanya, diharapkan dapat membawa perubahan besar dalam performa Timnas Indonesia.