Indonesia dikenal sebagai negara tropis dengan dua musim: kemarau dan penghujan. Namun, tidak semua daerah memiliki suhu yang sama. Ada beberapa wilayah yang tercatat sebagai kota terpanas di Indonesia. Artikel ini akan membahas fakta menarik tentang kota-kota tersebut, penyebab suhu ekstrem, serta tips agar tetap nyaman di tengah cuaca panas.
Kota Terpanas di Indonesia: Fakta, Penyebab, dan Cara Menghadapinya

Mengapa Beberapa Kota Menjadi Kota Terpanas di Indonesia?
Sebagai negara yang dilalui garis khatulistiwa, Indonesia sudah pasti punya iklim panas. Tapi, kenapa ada kota yang lebih panas dari yang lain?
“Faktor geografis seperti ketinggian, vegetasi, dan urbanisasi sangat berpengaruh terhadap suhu suatu daerah,” kata BMKG dalam rilis cuaca terbaru mereka.
Beberapa kota berada di dataran rendah, dekat garis khatulistiwa, serta minim pepohonan. Kombinasi ini membuat suhu meningkat drastis, terutama saat musim kemarau.
Daftar Kota Terpanas di Indonesia
Berikut ini beberapa kota yang sering mencatat suhu tertinggi sepanjang tahun:
1. Palu, Sulawesi Tengah
Palu menjadi salah satu kota terpanas di Indonesia karena letaknya yang berada di cekungan dan dikelilingi pegunungan. Udara panas terjebak dan sulit mengalir keluar.
Suhu di Palu bisa mencapai 39°C saat kemarau. Minimnya pepohonan dan lahan hijau di pusat kota memperparah efek panas yang dirasakan.
2. Kupang, Nusa Tenggara Timur
Ibu kota NTT ini juga masuk daftar kota terpanas di Indonesia. Curah hujan yang rendah dan musim kemarau yang panjang membuat suhu udara menjadi sangat tinggi.
Selain itu, angin kering dari Australia ikut mendorong suhu naik drastis.
3. Surabaya, Jawa Timur
Sebagai kota metropolitan dengan padat penduduk, Surabaya mengalami efek “urban heat island.” Gedung tinggi, aspal, dan minim vegetasi memantulkan panas.
Suhu di Surabaya pada siang hari bisa dengan mudah menyentuh angka 37°C.
4. Semarang, Jawa Tengah
Semarang tak kalah panas. Terutama wilayah bawah kota (Semarang Bawah) yang cenderung lebih rendah dari permukaan laut.
Kombinasi panas dan kelembapan tinggi membuat cuaca di Semarang sering terasa “gerah dan lengket”.
5. Makassar, Sulawesi Selatan
Kota ini dikenal dengan udara panas dan kelembapan tinggi. Lokasi pesisirnya membuat suhu tetap tinggi bahkan di malam hari.
Faktor yang Menyebabkan Suhu Ekstrem
Beberapa hal yang mendorong munculnya kota terpanas di Indonesia:
Urbanisasi
Pembangunan masif tanpa memperhatikan ruang hijau menyebabkan suhu naik signifikan. Aspal, beton, dan gedung tinggi menyimpan panas lebih lama.
Perubahan Iklim
Kondisi bumi yang semakin hangat berdampak nyata. Fenomena El Nino memperpanjang musim kemarau dan meningkatkan suhu udara.
Minimnya Ruang Terbuka Hijau
Kota yang tidak memiliki taman atau pepohonan cenderung lebih panas. Vegetasi membantu menyerap panas dan menjaga kelembapan udara.
Efek Topografi
Kota di lembah atau cekungan seperti Palu lebih mudah “memerangkap” panas. Angin sulit mengalir dan menyejukkan udara.
Dampak Cuaca Panas Ekstrem bagi Warga
Panas berlebih bukan cuma soal kenyamanan. Ini bisa berdampak pada kesehatan dan kehidupan sehari-hari.
Kesehatan
Heatstroke, dehidrasi, dan kelelahan adalah masalah umum di kota panas. Terutama bagi anak-anak, lansia, dan pekerja lapangan.
Produktivitas
Kerja jadi tidak optimal karena tubuh cepat lelah. Pekerjaan lapangan jadi terbatas karena suhu ekstrem bisa membahayakan.
Kebutuhan Energi
Penggunaan AC dan kipas meningkat tajam. Ini membuat tagihan listrik melonjak dan meningkatkan emisi karbon.
Peran Pemerintah dan Masyarakat
Untuk jangka panjang, ada hal-hal besar yang perlu dilakukan bersama:
Edukasi dan Kesadaran Iklim
Masyarakat harus paham soal dampak pemanasan global. Kampanye pengurangan emisi dan hemat energi harus terus digencarkan.
Perluasan Ruang Terbuka Hijau
Setiap kota wajib menyediakan taman kota, jalur hijau, dan pohon peneduh. Ini bukan sekadar estetika, tapi kebutuhan vital.
Transportasi Ramah Lingkungan
Kurangi kendaraan pribadi, gunakan transportasi umum atau sepeda. Selain hemat, ini bisa menurunkan polusi panas.
“Kota yang ramah lingkungan cenderung punya suhu yang lebih stabil dan sehat untuk ditinggali,” ujar Dr. Rini Rachmawati dari UGM.
Penutup
Kota terpanas di Indonesia bukan hanya tantangan, tapi juga peluang. Peluang untuk beradaptasi, berinovasi, dan membangun kota yang tahan cuaca ekstrem. Dengan kerja sama antara warga, pemerintah, dan dunia akademik, kita bisa menjadikan cuaca panas bukan lagi musuh, melainkan tantangan yang bisa ditaklukkan.