Nama Dito Mahendra belakangan ini kembali ramai diperbincangkan publik. Banyak orang penasaran dengan sosok pria yang dikenal sebagai pengusaha sekaligus mantan kekasih penyanyi Nindy Ayunda ini. Tak hanya karena kisah asmaranya, tapi juga sederet kasus hukum dan kontroversi yang mengiringi kehidupannya.
1. Siapa Sebenarnya Dito Mahendra?
Dito Mahendra, atau memiliki nama lengkap Mahendra Dito Sampurno, bukanlah publik figur dari dunia hiburan. Namun, kehidupannya menarik perhatian lantaran kerap dikaitkan dengan para selebriti papan atas Indonesia. Ia dikenal sebagai pengusaha muda yang punya jaringan bisnis cukup luas.
Meski informasi soal latar belakang keluarganya tak banyak beredar, sejumlah sumber menyebut Dito berasal dari keluarga terpandang. Nindy Ayunda bahkan sempat menyebut bahwa Dito adalah cucu seorang jenderal dan memiliki beberapa properti mewah di kawasan elit seperti Kebayoran dan Cilandak.
2. Hubungan Asmara dengan Nindy Ayunda
Kisah cinta Dito dan Nindy Ayunda sempat menjadi topik hangat di berbagai media. Keduanya mulai terlihat dekat sejak tahun 2021 dan makin sering muncul bersama di berbagai kesempatan. Momen ulang tahun Nindy yang ke-33 tahun bahkan dihadiri langsung oleh Dito, seolah menegaskan hubungan mereka.
Namun hubungan ini justru menyeret Nindy ke dalam pusaran masalah. Saat Dito berstatus buronan karena kasus senjata api ilegal, Nindy dituding membantu menyembunyikannya. Isu ini membuat nama keduanya makin sering jadi bahan pemberitaan.
3. Perseteruan Panas dengan Nikita Mirzani
Nama Dito pertama kali naik ke permukaan publik setelah melaporkan Nikita Mirzani atas dugaan pencemaran nama baik pada Mei 2022. Laporan ini bermula dari unggahan Nikita di Instagram yang menuding Dito sebagai penipu karena tidak membayar utang dan gaji kru pesawat pribadi yang ia sewa.
Nikita bahkan sempat membagikan tangkapan layar percakapan dengan seseorang yang mengaku sebagai kru pesawat Dito. Namun, pihak Dito melalui kuasa hukumnya membantah tudingan itu dan menyebut bahwa kliennya tidak pernah mengenal Nikita secara pribadi.
Kasus tersebut membuat Nikita ditetapkan sebagai tersangka, tapi Dito yang menjadi pelapor justru kerap absen dari panggilan polisi. Hal ini membuat publik bertanya-tanya soal keseriusannya dalam menempuh jalur hukum.
4. Mangkir dari Panggilan Polisi dan KPK
Selain terseret dalam kasus dengan Nikita, Dito juga menjadi perhatian Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK). Namanya muncul dalam penyelidikan kasus tindak pidana pencucian uang (TPPU) yang melibatkan mantan Sekretaris Mahkamah Agung, Nurhadi.
Sayangnya, Dito berulang kali mangkir dari panggilan penyidik, baik dari kepolisian maupun KPK. Ia sempat dipanggil beberapa kali namun tak pernah hadir tanpa alasan jelas. Akibatnya, statusnya pun berubah dari saksi menjadi buronan.
Nikita Mirzani bahkan sempat menyindir Dito lewat media sosial dengan menulis, “Kalau mau tahu Dito di mana, tanya aja pacarnya si Nindy.” Sindiran itu makin menyulut rasa penasaran publik terhadap keberadaan Dito.
5. Kasus Kepemilikan Senjata Api Ilegal
Masalah hukum yang paling berat bagi Dito muncul ketika KPK menggeledah rumahnya pada Maret 2023. Dari hasil penggeledahan itu, ditemukan 15 pucuk senjata api dari berbagai jenis tanpa izin resmi. Penemuan ini langsung membuat Dito dijerat dengan Pasal 1 ayat 1 Undang-Undang Darurat Nomor 12 Tahun 1951.
Pasal ini tergolong serius karena ancaman hukumannya bisa mencapai penjara seumur hidup, bahkan hukuman mati. Kepemilikan senjata ilegal jelas bukan perkara sepele, terlebih bagi warga sipil yang tak memiliki izin resmi.
Setelah ditetapkan sebagai tersangka, Dito sempat menghilang dan tak memenuhi panggilan polisi. Ia akhirnya masuk dalam Daftar Pencarian Orang (DPO) Bareskrim Polri.
6. Penangkapan di Bali dan Proses Hukum
Setelah berbulan-bulan bersembunyi, Dito akhirnya tertangkap di Bali pada Oktober 2023. Penangkapannya dilakukan setelah penyidik melacak aktivitasnya selama dalam pelarian. Ia diduga kerap berpindah tempat untuk menghindari deteksi aparat.
Penangkapan ini menjadi akhir dari masa pelariannya yang cukup panjang. Dito kemudian menjalani pemeriksaan intensif sebelum kasusnya dilimpahkan ke pengadilan.
7. Vonis dan Pembebasan
Pada April 2024, Pengadilan Negeri Jakarta Selatan akhirnya menjatuhkan vonis tujuh bulan penjara kepada Dito Mahendra. Hukuman ini tergolong ringan mengingat masa tahanannya sudah mendekati waktu vonis, sehingga ia langsung dibebaskan.
Meski bebas, nama Dito belum sepenuhnya bersih di mata publik. Banyak pihak masih menyoroti gaya hidup dan jaringan relasi yang ia miliki. Namun, sebagian lainnya menilai kasus Dito adalah bukti bahwa hukum tetap berjalan, siapa pun orangnya.
8. Citra dan Kehidupan Setelah Kasus
Usai keluar dari penjara, Dito memilih untuk lebih tertutup. Tak banyak aktivitas publik yang ia lakukan, dan akun media sosialnya pun tak lagi aktif. Namun, kabar mengenai dirinya sesekali masih muncul terutama jika dikaitkan dengan Nindy atau kasus masa lalunya.
Sejumlah pengamat sosial menyebut Dito sebagai contoh nyata bagaimana popularitas bisa datang bukan dari prestasi, melainkan dari kontroversi. Ia menjadi figur yang menarik karena campuran antara kekuasaan, kekayaan, dan kisah asmara.
Menurut pengamat komunikasi publik, Dito Mahendra adalah potret nyata generasi muda kaya yang kehilangan arah ketika mendapat sorotan media tanpa kesiapan mental. “Popularitas tanpa kontrol bisa menjadi bumerang,” ujar salah satu pakar media di Jakarta.
Kesimpulan
Suka atau tidak, Dito Mahendra tetap menjadi bagian dari dinamika dunia hiburan dan hukum di Indonesia. Dari pengusaha yang awalnya jarang disorot, ia berubah menjadi sosok kontroversial yang namanya sulit dihapus dari pemberitaan.
Perjalanan hidup Dito memberi banyak pelajaran: bahwa kekuasaan dan harta tidak selalu menjamin kedamaian hidup. Kadang, keduanya justru membawa seseorang ke jurang masalah yang lebih dalam.







