AS Roma memastikan tempat di babak 16 besar Liga Europa setelah mengalahkan Porto dengan skor 3-2 dalam laga di Stadion Olimpico, Jumat (21/2/2025) dini hari WIB. Hasil ini membawa Giallorossi melaju dengan agregat 4-3, namun pelatih Claudio Ranieri tak sepenuhnya puas dengan performa timnya.
AS Roma Lolos ke 16 Besar Liga Europa, Ranieri Kesal dengan Kecerobohan Tim

Foto: AP/Gregorio Borgia
Pertandingan Dramatis di Olimpico
Roma memulai laga dengan buruk setelah Samu Aghehowa mencetak gol cepat untuk Porto. Gol tersebut tercipta akibat kelengahan lini pertahanan tim tuan rumah, yang membuat Ranieri tak bisa menyembunyikan kekesalannya.
Namun, Paulo Dybala tampil gemilang dengan mencetak dua gol yang membalikkan keadaan sebelum turun minum. Situasi kian menguntungkan bagi Roma setelah Porto kehilangan satu pemain, Stephen Eustaquio, yang diusir wasit usai menerima kartu merah. Keunggulan jumlah pemain dimanfaatkan Roma dengan baik, yang berujung pada gol ketiga lewat aksi Nicolo Pisilli.
Sayangnya, Roma gagal mengontrol jalannya pertandingan di sisa waktu. Porto yang mengambil risiko lebih besar akhirnya berhasil memperkecil kedudukan melalui gol bunuh diri Devyne Rensch di masa injury time. Meski akhirnya lolos, Roma nyaris kehilangan momentum akibat permainan ceroboh di menit-menit akhir.
Ranieri Geram dengan Mentalitas Pemain
Usai laga, Ranieri tidak dapat menyembunyikan emosinya. Sang pelatih bahkan memilih untuk tidak masuk ke ruang ganti guna menghindari kemarahan yang lebih besar.
“Saya tidak masuk ke ruang ganti setelah pertandingan karena kalau tidak saya akan menggila di sana. Saya sudah kesal banget saat kami kebobolan satu gol, apalagi dua,” ujar Ranieri.
Ranieri menyoroti bagaimana para pemainnya kehilangan disiplin dan terlalu bernafsu menyerang, meski sudah unggul.
“Saat saya melihat para pemain semua maju menyerang, saya terus mengingatkan mereka untuk tetap di posisi. Mau ke mana sih mereka? Masih ada banyak waktu tersisa,” tambahnya.
Selain itu, sang pelatih juga mengkritik kecerobohan tim yang hampir membuat mereka kehilangan kemenangan.
“Porto punya peluang mengenai tiang dan mencetak gol lainnya di akhir laga. Kami harus lebih fokus. Ini bukan soal individu, tetapi bagaimana tim ini bisa bermain lebih solid sebagai satu kesatuan,” tegasnya.
Lolos dengan Catatan Evaluasi
Ranieri mengakui dirinya senang dengan keberhasilan tim melaju ke babak 16 besar. Namun, ia juga menegaskan bahwa Roma masih perlu banyak pembenahan agar bisa melangkah lebih jauh di kompetisi ini.
“Saya sangat senang, tetapi kami masih perlu meningkatkan kemampuan. Semua orang tahu kami rentan kebobolan lewat serangan balik, jadi mengapa harus memberikannya kepada mereka?” katanya.
“Saat kami unggul 3-1, kecerobohan seperti itu tidak dapat diterima. Saya harus berhenti bicara sekarang, jika tidak, apa yang saya tahan untuk tidak katakan di ruang ganti akan saya ungkapkan di televisi,” tutup Ranieri.
Dengan hasil ini, AS Roma akan menanti undian babak 16 besar Liga Europa dan berupaya memperbaiki performa mereka agar lebih matang di laga-laga selanjutnya. (***)