Scroll untuk baca artikel
BisnisTeknologi

Otoritas Persaingan Inggris Soroti Dominasi Microsoft dan Amazon di Industri Cloud

×

Otoritas Persaingan Inggris Soroti Dominasi Microsoft dan Amazon di Industri Cloud

Sebarkan artikel ini
Otoritas Persaingan Inggris Soroti Dominasi Microsoft dan Amazon di Industri Cloud
Baca Berita Terupdate di Saluran Whatsapp Gratis

Otoritas Persaingan dan Pasar Inggris (CMA) secara resmi menyatakan keprihatinannya terhadap dominasi Microsoft dan Amazon dalam industri komputasi awan (cloud computing). Dalam pernyataan yang dirilis Kamis (31/7), CMA menilai kedua raksasa teknologi itu telah menciptakan hambatan persaingan yang signifikan dan mendesak dilakukan penyelidikan lebih lanjut berdasarkan undang-undang teknologi baru yang ketat di Inggris.

Dalam analisisnya yang dikutip dari CNBC, CMA menyebut pasar cloud saat ini sangat terkonsentrasi dengan tingkat hambatan masuk yang tinggi. Hal ini memungkinkan Microsoft dan Amazon memegang “kekuatan pasar unilateral yang signifikan” serta memperoleh keuntungan finansial melampaui biaya investasi mereka secara konsisten dalam jangka panjang.

Iklan

Industri cloud sendiri mencakup penyediaan layanan seperti penyimpanan data dan pemrosesan komputasi melalui pusat data berskala besar. Microsoft, Amazon, dan Google menjadi pemain utama yang membangun dominasi global dalam sektor ini.

Namun, CMA menyoroti praktik-praktik seperti biaya egress (penarikan data) serta ketentuan lisensi yang tidak menguntungkan, yang dinilai menimbulkan efek “lock-in”. Artinya, banyak perusahaan yang merasa terperangkap dalam kontrak jangka panjang dan sulit berpindah ke penyedia layanan alternatif.

Baca Juga:  PHK Massal di Microsoft: 830 Karyawan di Negara Bagian Washington Terdampak

Menanggapi temuan ini, Microsoft menyatakan bahwa keputusan regulator tersebut “tidak tepat sasaran” dan mengabaikan fakta bahwa pasar cloud saat ini sangat dinamis dengan pertumbuhan investasi dan inovasi berbasis kecerdasan buatan yang pesat. Microsoft juga menyindir bahwa rekomendasi CMA tidak menyentuh Google, pemain yang disebutnya sebagai salah satu pesaing dengan pertumbuhan tercepat.

Amazon pun menolak hasil analisis CMA dan menyebut rencana investigasi lanjutan terhadap dominasi mereka sebagai “tidak berdasar”. Perusahaan asal Amerika Serikat itu memperingatkan bahwa langkah ini berpotensi menjadikan Inggris sebagai negara yang menyimpang dari arus global, terutama saat dunia usaha membutuhkan kepastian regulasi untuk menjaga daya saing internasional.

Berbeda dari dua rivalnya, Google justru mendukung langkah CMA. Dalam pernyataannya, Google menyebut ini sebagai “momen penting” bagi Inggris. Menurut Chris Lindsay, VP Customer Engineering Google untuk kawasan EMEA, tindakan cepat sangat dibutuhkan demi memastikan harga yang adil bagi pelaku usaha, serta untuk mendorong pilihan, inovasi, dan pertumbuhan ekonomi di negara tersebut.

Baca Juga:  Microsoft Luncurkan Xbox Ally, Penantang Baru Steam Deck dan Nintendo Switch

CMA juga menyoroti praktik teknis dan komersial yang membuat perusahaan kesulitan untuk berpindah layanan cloud demi mendapatkan penawaran yang lebih baik. Salah satunya adalah kebijakan lisensi Microsoft, yang membuat penggunaan Windows Server di layanan Azure menjadi lebih murah ketimbang di layanan cloud pesaing. Praktik ini dinilai semakin membatasi pilihan produk dan penyedia alternatif.

Berdasarkan data CMA, Microsoft dan Amazon masing-masing menguasai sekitar 30% hingga 40% pasar infrastruktur sebagai layanan (IaaS), yang mencakup penyimpanan, jaringan, pemrosesan, dan sumber daya komputasi mentah lainnya. Sementara itu, Google hanya menguasai 5% hingga 10% dari pasar yang sama.

Untuk menanggapi kondisi ini, CMA merekomendasikan penyelidikan lanjutan terhadap Microsoft dan Amazon berdasarkan Digital Markets, Competition and Consumers (DMCC) Act. UU ini baru saja diperkenalkan di Inggris sebagai upaya menekan perilaku anti-persaingan di pasar digital, dan memiliki kemiripan dengan Digital Markets Act milik Uni Eropa.

Melalui DMCC, perusahaan yang diklasifikasikan sebagai memiliki “status pasar strategis” dapat dikenai intervensi khusus. Status ini diberikan kepada entitas yang dinilai memiliki kekuatan pasar yang besar dan mengakar, yang berpotensi menghambat persaingan secara sehat.

Baca Juga:  Microsoft Diduga Dukung Militer Israel dalam Perang Gaza

Jika penyelidikan lanjutan disetujui, Microsoft dan Amazon akan menghadapi pengawasan lebih ketat, dan berpotensi dipaksa mengubah sejumlah praktik bisnis mereka guna menciptakan iklim persaingan yang lebih adil di pasar cloud Inggris. (***)

Berlangganan berita gratis di Whatsapp Channel