Jelang laga krusial melawan Crystal Palace dalam final Piala FA 2024/25, pelatih Manchester City, Pep Guardiola, melontarkan kritik tajam terhadap jadwal padat yang diterima timnya. The Citizens dijadwalkan bertanding di Stadion Wembley pada Sabtu (17/5) pukul 22.30 WIB, kemudian hanya berselang tiga hari, mereka harus menjamu Bournemouth di Etihad Stadium dalam lanjutan Premier League, Rabu (21/5) dini hari pukul 02.00 WIB.
Pep Guardiola Soroti Jadwal Padat Jelang Final Piala FA: “Kami Sudah Lelah Dilihat Orang-Orang”

Pep Guardiola mengungkapkan kekesalannya kepada media karena minimnya waktu istirahat yang dimiliki anak asuhnya. Ia menilai jadwal tersebut sangat merugikan, terlebih karena Piala FA menjadi satu-satunya harapan Manchester City untuk meraih trofi musim ini. Di kompetisi domestik, City masih tertahan di peringkat keenam klasemen dan tengah memburu posisi lima besar demi tiket ke Liga Champions musim depan.
“Sejujurnya, akan lebih baik jika kami bisa memainkan laga melawan Bournemouth sehari setelahnya. Kami butuh waktu lebih untuk pemulihan,” ujar Guardiola seperti dikutip dari The Guardian.
Pelatih asal Spanyol itu kemudian membandingkan situasi yang dialami timnya dengan klub lain. “Tottenham bermain melawan Aston Villa pada Jumat, sebelum mereka tampil di final Liga Europa pada Kamis dini hari. Itu keputusan yang bagus. Saya tidak sedang menyindir. Premier League membuat keputusan yang bagus, sangat bagus.”
Namun Guardiola juga melontarkan sindiran halus terhadap alasan-alasan di balik penjadwalan tersebut, yang menurutnya tidak berpihak pada kepentingan pemain.
“Orang-orang bilang ini soal kebutuhan siaran, penggemar, dan penonton. Tapi tahun lalu pertandingan lain justru punya lebih banyak pengikut dibanding laga kami. Mungkin mereka sudah lelah melihat kami,” tuturnya, menyiratkan ironi.
Selama sembilan musim terakhir, Guardiola merasa jadwal padat menjadi tantangan konstan bagi timnya dan belum pernah ada solusi yang benar-benar memihak para pemain.
“Kami sudah berjuang melawan situasi ini selama sembilan tahun. Setiap musim, sama saja. Tidak ada yang berubah,” katanya.
Dalam laga tengah pekan nanti, Manchester City dipastikan tidak akan mendapat tantangan ringan. Bournemouth saat ini juga tengah berjuang untuk mengamankan posisi di kompetisi Eropa musim depan dan dikenal sebagai tim yang kuat secara fisik serta intens dalam permainan.
“Kami akan melawan salah satu tim paling intens, paling fisikal, langsung, dan kuat di liga, yaitu Bournemouth. Mereka bermain demi tiket Liga Europa atau Konferensi Liga Eropa. Ini jelas akan menjadi pertandingan sulit,” tegas Guardiola.
Final Piala FA nanti menjadi ajang penentu nasib Manchester City di musim 2024/25. Selain trofi, kemenangan juga bisa menjadi momentum psikologis penting sebelum mereka kembali bertarung di Premier League. Namun dengan kondisi fisik yang terkuras dan minimnya waktu pemulihan, jalan menuju gelar tampaknya tidak akan mudah bagi sang juara bertahan. (***)