Ketua DPP Asosiasi Pemuda Anti Judol (APAJ), Nadim Subagjo, mendesak Komisi Digital Nasional (Komdigi) untuk segera mengambil langkah tegas dalam menangani maraknya situs togel online yang semakin meresahkan masyarakat.
Nadim Minta Komdigi Atasi Situs Togel Online dengan Cepat

Pernyataan tersebut disampaikan Nadim dalam rapat koordinasi APAJ yang berlangsung pada Jumat (10/5) di Jakarta. Menurutnya, penyebaran situs perjudian daring—terutama yang menyasar pelajar dan generasi muda melalui media sosial dan iklan digital—harus ditangani secara sistematis dan cepat.
“Kami sangat khawatir dengan masifnya penyebaran situs-situs togel online yang bahkan muncul di ruang digital yang diakses anak-anak. Komdigi harus bergerak cepat dan tegas. Ini bukan sekadar pelanggaran hukum, tapi ancaman bagi masa depan generasi muda,” tegas Nadim.
Tantangan Literasi Digital
Dalam kesempatan tersebut, Nadim juga menyoroti masih rendahnya literasi digital di kalangan pelajar, yang membuat mereka rentan terpapar konten negatif. Ia menekankan pentingnya pendekatan kolaboratif antara Komdigi, Kementerian Kominfo, dan instansi pendidikan dalam menutup akses dan mencegah penyebaran situs ilegal.
“Anak-anak kita tidak boleh dibiarkan menjadi korban dari sistem yang lalai. Tugas kita bukan hanya memblokir, tapi juga mendidik,” tambahnya.
Komdigi Diminta Bertindak Proaktif
Komdigi sebagai lembaga yang bertanggung jawab atas tata kelola ruang digital nasional, disebut memiliki tanggung jawab utama dalam memantau dan memberantas situs-situs ilegal. Dalam beberapa bulan terakhir, jumlah situs judi online yang muncul kembali setelah diblokir semakin meningkat, memicu kekhawatiran berbagai pihak, termasuk kalangan pendidik.
Nadim menekankan perlunya sistem deteksi otomatis dan kerja sama lintas platform digital, termasuk menggandeng penyedia layanan internet dan media sosial, agar pemberantasan situs ilegal bisa berjalan efektif.
“Padahal ini gampang kok, komdigi hanya perlu menekan Google Indonesia untuk memblokir semua kata kunci yang berkaitan dengan judi dan memblokir semua kata kunci brand situs. Tapi keseriusan disini sangat diperlukan.” tegas Nadim.
Ajakan Kolaborasi Nasional
Sebagai bagian dari pendekatan jangka panjang, Kemendikbudristek juga akan menggulirkan program literasi digital yang menargetkan siswa, guru, dan orang tua. Tujuannya untuk membekali masyarakat dengan kemampuan mengenali dan menghindari konten berbahaya di internet.
“Ini tanggung jawab kolektif. Pemerintah, sekolah, orang tua, dan komunitas digital harus bersatu melindungi anak-anak kita dari jerat judi online,” tutup Nadim.