Pernah dengar kata “FOMO” di media sosial atau obrolan teman, tapi bingung maksudnya? Nah, kamu nggak sendiri! Banyak orang penasaran apa arti FOMO dalam bahasa gaul, terutama karena kata ini sering banget muncul di TikTok, Twitter, bahkan dalam percakapan sehari-hari.
FOMO bukan sekadar istilah kekinian, tapi mencerminkan fenomena psikologis yang sangat relate dengan kehidupan digital kita hari ini. Yuk, kita bahas tuntas arti, contoh, dan dampaknya dalam hidup kamu.
Apa Itu FOMO? (Fear of Missing Out)
FOMO adalah singkatan dari Fear of Missing Out atau dalam bahasa Indonesianya “takut ketinggalan.” Dalam konteks bahasa gaul, FOMO digunakan saat seseorang merasa takut atau khawatir kalau dirinya nggak ikut serta dalam suatu kegiatan, tren, atau momen sosial tertentu.
“FOMO adalah perasaan tidak nyaman karena merasa tertinggal atau tidak ikut dalam suatu pengalaman yang orang lain alami.” – Dr. Andrew Przybylski, Oxford University
FOMO biasanya muncul saat kamu melihat orang lain lagi asik liburan, nongkrong, dapet promo, atau hadir di event tertentu, dan kamu cuma bisa melihatnya dari layar HP.
Kenapa FOMO Jadi Istilah Gaul?
Dalam era digital, terutama sosial media, kita selalu terekspos dengan kehidupan orang lain yang terlihat seru dan menyenangkan. Dari sinilah apa arti FOMO dalam bahasa gaul jadi sangat relevan. Kata ini mudah diucapkan, relatable, dan langsung menggambarkan kondisi emosi anak muda zaman sekarang.
FOMO juga dianggap keren karena berasal dari bahasa Inggris dan punya nuansa “anak Twitter banget.” Bahkan, saking umumnya, istilah ini sudah jadi bagian dari kosakata sehari-hari di kalangan Gen Z dan milenial.
Ciri-ciri Kamu Lagi Kena FOMO
Nggak yakin kamu lagi kena FOMO atau nggak? Coba cek beberapa tanda ini:
1. Sering Scroll Media Sosial Tanpa Henti
Kamu takut ada update yang terlewat. Akhirnya, kamu terus scroll sampai lupa waktu.
2. Merasa Minder Saat Lihat Story Orang Lain
Lihat teman posting liburan, kamu langsung mikir hidupmu boring banget.
3. Ikutan Tren Meski Nggak Suka
Cuma biar kelihatan update dan nggak “ketinggalan zaman.”
4. Sulit Menolak Undangan Nongkrong
Takut dianggap nggak asik kalau nggak ikut, padahal badan udah capek.
5. Ngerasa Harus Online Terus
Gak bisa jauh dari HP. Ada perasaan gelisah kalau nggak buka notifikasi.
Contoh FOMO dalam Kehidupan Sehari-hari
Media Sosial
Kamu lihat teman-teman beli iPhone terbaru. Padahal HP kamu masih bagus. Tapi karena takut ketinggalan, kamu jadi pengen beli juga.
Acara Sosial
Ada konser atau party viral, kamu langsung beli tiket meski sebenarnya bukan tipe kamu banget.
Promo dan Diskon
Lihat flash sale, kamu buru-buru checkout padahal nggak butuh barang itu. Takut kehabisan!
Dunia Investasi dan Crypto
Lihat teman cuan dari saham atau crypto, kamu ikut-ikutan beli walau nggak paham risikonya.
Dampak Negatif FOMO Kalau Dibiarkan
Sekilas FOMO terlihat sepele. Tapi kalau dibiarkan, bisa memengaruhi kesehatan mental dan finansial.
Kesehatan Mental
Stres, gelisah, sampai depresi bisa muncul karena terus-terusan membandingkan hidup dengan orang lain.
Boros dan Impulsif
Belanja karena takut ketinggalan tren bikin dompet menjerit.
Kehilangan Jati Diri
Kamu jadi ikut-ikutan terus tanpa tahu sebenarnya apa yang kamu mau.
“FOMO membuat kita kehilangan kontrol atas keputusan pribadi karena didorong rasa takut, bukan kebutuhan.” – Psychology Today
Cara Mengatasi FOMO dengan Bijak
Untungnya, FOMO bisa dikontrol. Nggak harus langsung jadi digital nomad yang lepas dari internet, tapi coba beberapa langkah ini:
1. Sadari dan Akui Perasaanmu
Langkah pertama adalah sadar bahwa kamu sedang FOMO. Nggak usah denial.
2. Kurangi Waktu di Media Sosial
Coba atur waktu screen time. Gunakan fitur Digital Wellbeing di HP kamu.
3. Fokus ke Diri Sendiri
Tanya, apa yang kamu suka dan butuhkan? Jangan cuma ikut-ikutan.
4. Latihan Bersyukur
Tulis hal-hal kecil yang bikin kamu bahagia tiap hari. Ini bantu banget ngelawan rasa iri.
5. Jalin Relasi Nyata
Ketemu langsung sama orang, ngobrol tanpa HP, bisa bikin kamu merasa lebih “connected.”
FOMO vs JOMO: Pilih yang Mana?
JOMO adalah singkatan dari Joy of Missing Out. Lawannya FOMO. Kalau FOMO bikin gelisah, JOMO justru bikin tenang karena kamu sadar nggak harus ikut semua hal.
“Menikmati hidup tanpa tekanan untuk selalu terlibat dalam segalanya adalah bentuk kebebasan emosional.” – Dr. Sherry Turkle, MIT
JOMO bukan berarti kamu jadi anti sosial. Tapi kamu bisa bilang “nggak” tanpa rasa bersalah. Kamu punya kendali.
Kapan FOMO Bisa Dianggap Wajar?
FOMO nggak selalu buruk. Kadang bisa jadi motivasi positif:
- Jadi lebih rajin upgrade diri.
- Bikin kamu cari peluang baru.
- Memicu semangat untuk ikut komunitas yang kamu minati.
Selama masih terkontrol, apa arti FOMO dalam bahasa gaul bisa jadi bagian dari proses tumbuh.
Kesimpulan: FOMO Itu Nyata, Tapi Bisa Diatur
Jadi, sekarang kamu tahu apa arti FOMO dalam bahasa gaul dan kenapa istilah ini sering banget dibicarakan. FOMO adalah fenomena yang mencerminkan kondisi emosional kita dalam menghadapi derasnya informasi dan tekanan sosial.
Kuncinya bukan menghindar, tapi mengelola. Boleh update, tapi jangan sampai kehilangan arah hidup. Karena pada akhirnya, hidup kamu bukan untuk dibandingkan, tapi untuk dijalani.
Yuk, mulai sekarang lebih mindful sama apa yang kamu rasakan, dan jangan biarkan FOMO ambil alih hidupmu!













