Menu

Beranda/Teknologi/Trump Genjot Produksi Chip Dalam Negeri, AS Kurangi Ketergantungan pada Taiwan

Trump Genjot Produksi Chip Dalam Negeri, AS Kurangi Ketergantungan pada Taiwan

(Diperbarui: 14 April 2025)
SW
Sandika Wijaya
Rusdimedia.com
Trump Genjot Produksi Chip Dalam Negeri

Presiden Amerika Serikat (AS) Donald Trump mengumumkan rencana penerapan tarif impor semikonduktor terbaru, memperpanjang kebijakan proteksionisnya di masa jabatan kedua. Langkah ini diambil untuk mendorong produksi chip dalam negeri sekaligus mengatasi kekhawatiran keamanan nasional terkait ketergantungan AS pada Taiwan, pemasok lebih dari separuh semikonduktor global.

Mengapa Semikonduktor Penting?

Semikonduktor, atau chip mikro, menjadi tulang punggung teknologi modern. Terbuat dari material seperti silikon yang melalui proses doping, komponen ini berfungsi sebagai saklar elektronik untuk mengolah data biner (0 dan 1). Chip digunakan di hampir semua perangkat, mulai dari ponsel, laptop, kendaraan elektronik, infrastruktur internet, hingga teknologi medis seperti alat pacu jantung.

Taiwan Semiconductor Manufacturing Company (TSMC), produsen chip terbesar dunia, memasok kebutuhan perusahaan teknologi seperti Apple, Nvidia, dan Microsoft. Dominasi Taiwan inilah yang memicu ketegangan dalam “Perang Chip” antara AS dan China.

Kebijakan Trump: Tarif dan Keamanan Nasional

Meski sebelumnya memberi pengecualian tarif untuk smartphone dan komputer, Donald Trump menyatakan akan segera mengumumkan tarif khusus untuk impor semikonduktor.

“Kami ingin memproduksi chip di dalam negeri,” tegasnya dikutip dari BBC.com.

Administrasi Trump juga mengaitkan isu ini dengan keamanan nasional. Dalam unggahan di Truth Social (13/4), Trump menyebut investigasi tarif keamanan nasional akan menyasar rantai pasok elektronik, termasuk semikonduktor.

“AS tidak akan disandera oleh negara lain,” tulisnya, merujuk pada China.

Tantangan Produksi Chip di AS

AS telah mengucurkan dana besar melalui CHIPS Act untuk menarik produsen chip, termasuk insentif $6,6 miliar bagi TSMC yang membangun pabrik di Arizona. Namun, proyek ini sempat tertunda akibat kurangnya tenaga ahli—masalah yang berpotensi menghambat ambisi swasembada chip AS. TSMC bahkan terpaksa mendatangkan ribuan pekerja dari Taiwan untuk mengatasi kekurangan tersebut.

Dampak Global

Kebijakan tarif Trump berpotensi memicu ketegangan dagang baru dan mengganggu rantai pasok global, terutama bagi industri yang bergantung pada chip impor. Di sisi lain, langkah ini bisa menjadi momentum bagi AS untuk mengurangi ketergantungan pada Taiwan di tengah dinamika geopolitik yang kian kompleks. (***)

Bagaimana reaksi Anda?

Tinggalkan Komentar