Militer Israel melancarkan serangan udara ke Bandara Internasional Sanaa, Yaman, pada Selasa (6/5), di tengah meningkatnya ketegangan dengan kelompok pemberontak Houthi. Serangan ini merupakan eskalasi terbaru dalam konflik regional yang melibatkan operasi militer Israel di Jalur Gaza.
Israel Bombardir Bandara Utama Yaman

Menurut laporan dari saksi mata dan sumber bandara yang dikutip Reuters, sedikitnya empat ledakan terdengar di ibu kota Yaman, Sanaa. Serangan tersebut menghantam tiga pesawat sipil, aula keberangkatan, landasan pacu, serta sebuah pangkalan udara militer yang dikuasai Houthi.
Israel sebelumnya telah mengeluarkan peringatan pada Minggu (4/5), mendesak warga untuk menjauh dari area sekitar bandara.
“Tidak mengungsi akan membahayakan Anda,” demikian pernyataan militer Israel.
Serangan ini terjadi hanya sehari setelah serangan Israel di wilayah Hodeidah, Yaman barat, yang menewaskan empat orang dan melukai sedikitnya 39 lainnya. Belum ada laporan resmi terkait korban jiwa akibat serangan terbaru di Sanaa.
Ketegangan meningkat setelah kelompok Houthi meningkatkan serangan balasan sebagai bentuk solidaritas terhadap rakyat Palestina dan penolakan atas perluasan operasi militer Israel di Gaza. Rudal yang diluncurkan oleh Houthi pada pekan lalu dilaporkan mendarat di dekat Bandara Ben Gurion, Israel, memaksa sejumlah maskapai penerbangan Eropa dan Amerika Serikat untuk membatalkan penerbangan ke wilayah tersebut.
Perdana Menteri Israel, Benjamin Netanyahu, merespons keras insiden tersebut dan berjanji akan memberikan balasan terhadap setiap serangan yang mengancam kedaulatan negaranya.
Situasi ini memunculkan kekhawatiran akan meluasnya konflik ke wilayah Timur Tengah lainnya, di tengah krisis kemanusiaan yang terus memburuk di Gaza dan Yaman. (***)