Kementerian Perdagangan (Kemendag) menanggapi kabar mengenai langkah TikTok Group yang mulai mengarahkan pedagang dari platform Tokopedia untuk beralih ke TikTok Shop. Langkah ini disebut sebagai bagian dari proses integrasi lintas platform antara kedua layanan e-commerce tersebut.
Kemendag Tanggapi Migrasi Pedagang dari Tokopedia ke TikTok Shop

Direktur Perdagangan Melalui Sistem Elektronik dan Perdagangan Jasa Kemendag, Rifan Ardianto, menjelaskan bahwa integrasi ini terjadi antara dua entitas yang berbeda. Aplikasi media sosial TikTok dikelola oleh TikTok Ltd., sedangkan layanan TikTok Shop by Tokopedia berada di bawah pengelolaan PT Tokopedia, perusahaan yang juga menjalankan marketplace Tokopedia.
“Sepanjang pemantauan yang dilakukan Kemendag, proses migrasi yang saat ini sedang berjalan ialah migrasi dari seller center TikTok Shop by Tokopedia dan pedagang dari seller center Tokopedia ke dalam satu aplikasi Seller Center,” ujar Rifan, dikutip dari Kontan.co.id, Senin (26/5/2025).
Ia menambahkan bahwa sebelumnya, dua pusat penjual (seller center) tersebut berjalan secara terpisah. Namun, kini keduanya akan digabungkan ke dalam satu sistem terpadu guna menyederhanakan operasional penjual lintas platform.
Rifan menegaskan bahwa Kemendag terus melakukan pengawasan terhadap proses integrasi ini guna memastikan seluruh kegiatan perdagangan elektronik berjalan sesuai dengan regulasi yang berlaku di Indonesia.
“Kemendag memastikan bahwa semua proses integrasi tetap dalam koridor hukum dan tidak merugikan pedagang maupun konsumen,” pungkasnya. (***)