Singapura dan Thailand Alami Lonjakan Kasus COVID-19, Warga Diminta Tetap Waspada

Kementerian Kesehatan Singapura mencatat sebanyak 14.200 kasus COVID-19 terjadi selama periode 27 April hingga 3 Mei 2025. Angka tersebut menunjukkan peningkatan dibandingkan minggu-minggu sebelumnya dan menjadi perhatian di tengah status endemi yang telah diberlakukan secara global.
Sementara itu, Thailand juga melaporkan 53.676 kasus COVID-19 dan 16 kematian sepanjang 1 Januari hingga 10 Mei 2025. Peningkatan tajam terjadi pada pekan 27 April hingga 3 Mei, dengan 14.349 kasus dan 2 kematian.
Beberapa provinsi dengan jumlah kasus tinggi di Thailand antara lain Chon Buri (1.177 kasus), Nonthaburi (866 kasus), dan Rayong (553 kasus).
Menteri Kesehatan Masyarakat Thailand, Somsak Thepsutin, mengatakan lonjakan kasus dipicu oleh faktor musiman dan tingginya intensitas pertemuan massal.
“COVID-19 sekarang menjadi penyakit endemik sepanjang tahun. Meskipun mudah menyebar, tingkat keparahannya telah menurun,” ujar Somsak, dikutip Minggu (18/5/2025).
Meski demikian, ia meminta masyarakat untuk tetap waspada dan disiplin menjalankan protokol kesehatan dasar seperti mengenakan masker di tempat umum dan menghindari kerumunan saat merasa tidak sehat.
“Tidak perlu panik, tetapi semua orang harus tetap waspada dan mematuhi langkah-langkah kesehatan masyarakat,” tegasnya.
Somsak juga mengimbau masyarakat yang mengalami gejala mirip COVID-19 — seperti demam, batuk, pilek, atau kehilangan indera penciuman — agar segera melakukan tes mandiri dan mengisolasi diri jika dinyatakan positif.
Pemerintah kedua negara hingga kini belum memberlakukan pembatasan perjalanan atau karantina baru, namun terus memantau situasi secara ketat untuk mencegah penyebaran lebih luas menjelang musim liburan dan perayaan keagamaan di kawasan Asia Tenggara. (***)