Ustaz Adi Hidayat (UAH) kembali menjadi sorotan setelah memberikan ceramah di Istana Kepresidenan Jakarta usai rapat kabinet paripurna yang dipimpin oleh Presiden Prabowo. Namun, pertemuan keduanya ternyata tidak hanya sebatas ceramah jelang buka puasa. Ustaz Adi Hidayat juga memanfaatkan kesempatan ini untuk membawa serta sepuluh guru dari Universitas Al-Azhar Mesir yang sedang bertugas di Indonesia untuk bertemu dengan Presiden.
Ustaz Adi Hidayat Bertemu Presiden Prabowo, Berikan Tausiah di Istana

Pertemuan Strategis dengan Guru Al-Azhar
Menurut informasi yang diunggah melalui akun resmi @sekretariat.kabinet pada Minggu (23/3), pertemuan ini bertujuan untuk mempererat hubungan antara Indonesia dan lembaga pendidikan Islam terkemuka di dunia, Universitas Al-Azhar.
“Usai melaksanakan Sidang Kabinet Paripurna kemarin, Presiden Prabowo Subianto menerima Ustaz Adi Hidayat (UAH) bersama sepuluh orang guru dari Universitas Al-Azhar di Mesir yang sedang mengajar di beberapa provinsi di Indonesia,” tulis akun tersebut.
Sepuluh guru Al-Azhar tersebut saat ini tengah menjalankan tugas mengajar di berbagai daerah di Indonesia. Kehadiran mereka di Istana Kepresidenan menjadi momen penting untuk membahas sinergi pendidikan dan pertukaran ilmu antara Indonesia dan Mesir.
Tausiah Jelang Buka Puasa
Selain pertemuan resmi, Ustaz Adi Hidayat juga memberikan tausiah dalam acara buka puasa bersama Kabinet Merah Putih. Ceramahnya diharapkan dapat memperkuat semangat kebersamaan dan sinergi antar kementerian serta lembaga pemerintah.
“Sebuah momen kebersamaan yang diharapkan makin memperkuat sinergi antar kementerian dan lembaga dalam mewujudkan pemerintahan yang efektif serta berdampak nyata bagi masyarakat,” ujar pernyataan resmi dari Sekretariat Kabinet.
Pesan dari Grand Sheikh Al-Azhar
Dalam pertemuan tersebut, Ustaz Adi Hidayat tidak hanya memberikan masukan dan saran kepada Presiden Prabowo, tetapi juga menyampaikan salam khusus dari Imam Besar Grand Sheikh Al-Azhar di Mesir. Hal ini menandakan hubungan yang erat antara Indonesia dan lembaga pendidikan Islam tertua di dunia tersebut.
Sinergi untuk Masa Depan Pendidikan Indonesia
Pertemuan ini dinilai sebagai langkah strategis untuk meningkatkan kualitas pendidikan Islam di Indonesia. Dengan dukungan dari para guru Al-Azhar, diharapkan terjadi transfer ilmu dan pengalaman yang dapat memperkaya kurikulum pendidikan agama di Tanah Air. Selain itu, sinergi ini juga diharapkan dapat memperkuat posisi Indonesia sebagai pusat pendidikan Islam di kawasan Asia Tenggara.
Penutup
Kehadiran Ustaz Adi Hidayat dan para guru Al-Azhar di Istana Kepresidenan tidak hanya menjadi momen spiritual jelang buka puasa, tetapi juga langkah nyata dalam memperkuat hubungan bilateral di bidang pendidikan. Diharapkan, kolaborasi ini dapat membawa dampak positif bagi perkembangan pendidikan Islam di Indonesia serta mempererat hubungan antara Indonesia dan Mesir.