Suasana haru menyelimuti rumah duka di Lingkungan Sukowidi, Kelurahan Klatak, Kecamatan Kalipuro, Banyuwangi, saat jenazah Rizal Sampurna, tenaga kerja Indonesia (TKI) yang menjadi korban perdagangan manusia di Kamboja, tiba di kampung halamannya. Isak tangis pecah ketika peti jenazah berwarna cokelat diangkat dari ambulans dan diusung melewati gang sempit oleh warga yang turut berduka.
Isak Tangis Sambut Jenazah Rizal Sampurna, TKI Korban Perdagangan Manusia di Kamboja

Rizal diketahui meninggal dunia setelah bekerja selama dua pekan di Kamboja dalam jaringan penipuan online atau scamming yang menyasar TKI ilegal. Ia diberangkatkan secara nonprosedural oleh calo yang menjanjikan pekerjaan bergaji tinggi. Namun, setibanya di Kamboja, Rizal justru dipaksa bekerja sebagai operator judi online. Ia dilaporkan meninggal akibat sesak napas dan komplikasi penyakit jantung.
Keluarga korban telah menanti kepulangan jenazah selama dua bulan dengan berbagai upaya. Ibunda Rizal, Sulastri (50), tampak tak kuasa menahan tangis dan terkulai lemas saat melihat peti jenazah putranya.
Artikel Terkait:
“Keluarga bersyukur dan berterima kasih kepada pihak-pihak yang telah membantu kepulangan kakak saya Rizal Sampurna. Kami juga mohon maaf jika ada kata atau tindakan yang tidak berkenan,” ujar Saputri, adik sepupu Rizal.
Saputri turut mengimbau masyarakat agar tidak mudah percaya pada tawaran kerja ke luar negeri yang tidak memiliki prosedur resmi.
“Banyak yang memanfaatkan kebingungan dan kesedihan keluarga korban untuk menipu. Semoga tidak ada lagi yang menjadi korban seperti Rizal,” tegasnya.
Jenazah Rizal rencananya akan dimakamkan pada Selasa pukul 09.00 WIB di pemakaman umum Lingkungan Sukowidi.
Perjuangan dan Teror Usai Kabar Kematian
Sebelum jenazah tiba, keluarga sempat mengalami kesulitan mengonfirmasi kabar kematian Rizal. Bahkan, mereka mendapat teror dari nomor tak dikenal yang mengaku sebagai rekan kerja Rizal. Situasi ini menambah beban psikologis keluarga yang tengah berduka.
Kisah tragis Rizal menyita perhatian publik, terutama di media sosial. Akun TikTok @cha.zara1, yang dikenal aktif menyuarakan isu perlindungan TKI, mengunggah sejumlah video menyentuh terkait kepulangan jenazah Rizal.
“Jihad. Meninggal dalam keadaan berjuang mencari rezeki demi merubah nasib. Jangan hakimi yang sudah tidak ada. Mari doakan yang baik untuk saudara kita,” tulis akun tersebut dalam salah satu videonya.
Dalam unggahan lain, akun tersebut menyampaikan terima kasih kepada aktivis sosial @Miss Yuni Your Peduli yang telah membantu proses pemulangan jenazah.
“STOP YA WNI KE KAMBOJA MAU KERJA, GAK MUNGKIN! Di sana aja bukan negara makmur,” ujarnya tegas.
Imbauan Pemerintah: Hindari Jalur Ilegal
Pemerintah Kabupaten Banyuwangi melalui dinas terkait menyatakan komitmen untuk membantu proses pemulangan dan advokasi bagi korban TKI ilegal. Warga diimbau untuk melaporkan setiap rencana keberangkatan kerja ke luar negeri melalui dinas tenaga kerja guna memastikan legalitas dan perlindungan hukum.
Kasus Rizal menjadi peringatan keras tentang bahaya perdagangan manusia berkedok pekerjaan luar negeri. Pemerintah dan masyarakat diharapkan bersinergi dalam memerangi praktik percaloan tenaga kerja ilegal yang terus mengincar warga dengan janji-janji palsu.
Semoga kejadian ini menjadi pelajaran berharga bagi semua pihak agar tidak ada lagi nyawa yang melayang karena jeratan pekerjaan ilegal di luar negeri. (***)