Setelah dihantam gelombang kebakaran hutan besar di wilayah tengah, Israel kini menghadapi bencana alam lain berupa badai pasir dahsyat yang melanda bagian selatan negara tersebut pada Rabu (30/4). Badai ini menyebabkan jarak pandang menurun drastis dan memicu kekacauan di sejumlah wilayah, termasuk kota gurun Beersheba dan pangkalan militer Shivta di Gurun Negev.
Israel Diterjang Badai Pasir Usai Kebakaran Hebat, Status Darurat Nasional Ditetapkan

Dilaporkan Anadolu, sebuah video memperlihatkan bagaimana Beersheba perlahan-lahan “ditelan” oleh awan debu raksasa yang bergerak cepat. Kondisi ini diperparah dengan hembusan angin kencang yang menyulitkan aktivitas, termasuk di kawasan militer.
“Beginilah penampakan Pangkalan Shivta (di Negev) malam ini di tengah badai pasir yang tidak biasa,” tulis saluran berita tersebut dalam laporannya.
Sementara badai pasir mengguncang wilayah selatan, kebakaran hutan masih terus berkecamuk di area antara Yerusalem dan Tel Aviv. Asap tebal dan suhu tinggi membuat upaya pemadaman semakin kompleks, terutama di daerah berbukit dan hutan lebat.
Merespons dua bencana yang terjadi nyaris bersamaan, Menteri Pertahanan Israel Yoav Gallant menetapkan status darurat nasional. Ia memerintahkan pengerahan tambahan pasukan militer untuk membantu upaya pemadaman kebakaran di wilayah Perbukitan Yerusalem dan menstabilkan situasi di selatan yang terdampak badai pasir.
“Keadaan darurat ini menuntut respon terpadu dari semua elemen negara, baik sipil maupun militer,” ujar Gallant dalam pernyataan resmi.
Hingga kini, belum ada laporan korban jiwa, namun sejumlah warga dievakuasi dari permukiman yang terancam api maupun terganggu oleh badai debu. Otoritas kesehatan juga telah mengeluarkan peringatan bagi warga dengan penyakit pernapasan untuk tidak keluar rumah, serta membagikan masker pelindung debu di beberapa titik rawan.
Cuaca ekstrem ini memperlihatkan kerentanan Israel terhadap bencana iklim yang kian sering terjadi dalam beberapa tahun terakhir. Pemerintah mengimbau masyarakat untuk tetap waspada dan mengikuti instruksi dari otoritas setempat. (***)